Kesempatan untuk menuntut ilmu di luar negeri ternyata bukan sekedar untuk diri sendiri bagi anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) ranting RMIT University di Melbourne, Australia.

Ketua Panitia Indonation 2019 Chintya Damayanti

Bahu membahu, jumlah komite yang awalnya hanya 20 orang dan akhirnya berkembang menjadi 48 orang demi mengumpulkan dana guna membantu sebuah shelter di Batam, Indonesia melalui konser amal Indonation.

Indonation berarti Indonesia Donation yang dimana kami sebagai mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Melbourne pun jangan sampai lupa rumah sendiri di Indonesia,” kata Chintya Damayanti, ketua acara yang diselenggarakan pertengahan Oktober itu.

“Jadi, kami ingin memberikan kembali apa yang sudah kami kumpulkan untuk donasi. Tujuan kami donasi tahun ini untuk membantu anak-anak korban sex trafficking dan bekerjasama dengan Rumah Faye.”

The Overtunes menyatakan dukungan terhadap konser amal ini

Rumah Faye adalah organisasi non-profit yang bekerja untuk membebaskan anak-anak dari eksploitasi, perdagangan manusia dan kekerasan. Chintya mengatakan bahwa selain untuk membantu dari sisi dana, kerjasama antara keduanya adalah juga untuk mengangkat isu yang belum mendapatkan banyak perhatian tersebut.

“Dari tahun ke tahun sebenarnya kita fokus membantu anak Indonesia mau itu di permasalahan edukasi maupun kesehatan, tapi kita belum pernah membantu anak-anak korban child trafficking dan isu ini juga belum familiar di masyarakat awam.”

Sebanyak 70 persen dari hasil penjualan tiket di konser amal beserta pre-event yang diadakan bulan-bulan sebelumnya, penjualan makanan dan pengumpulan dana dari platform donasi melalui kitabisa.com serta GoFundme menjadi sumber bantuan bagi Rumah Faye.

Tak hanya menghibur, namun Endah n Rhesa terus mendengungkan ajakan untuk mengulurkan tangan

“Untuk sekarang kita sudah mencapai $4,000 dan diharapkan akan terus meningkat karena platform donasi kita masih buka sampai akhir tahun dan uang donasi akan diberikan di akhir Desember atau awal Januari saat komite pulang ke Jakarta.”

Faye Simanjuntak, pendiri Rumah Faye di umur 11 tahun diberikan kesempatan untuk berbicara di depan ratusan orang pendengar untuk meningkatkan kesadaran akan perdagangan anak di Indonesia. Tema “Open Heart, Open Mind” mewakili harapan Chintya terhadap orang yang datang.

“Kita berharap teman-teman di Melbourne sekalian bisa membuka hati dan pikiran akan parahnya anak-anak Indonesia yang telah menjadi korban dari masalah ini.”

Penampilan lagu oleh The Overtunes, Endah n Rhesa dan Adhitia Sofyan mempermanis suasana empatis yang tercipta usai presentasi. Para mahasiswa terlihat bernyanyi mengikuti seniman sembari menari di bawah panggung.

Para musisi yang menduduki panggung hari itu pun dipilih dengan pertimbangan oleh para panitia.

“Sebenarnya tidak ada alasan spesifik dalam pemilihan penampil tetapi dari awal kita memang ingin konser yang kecil dan intim. Maka dari itu artis yang dipilih pun sekitar akustik atau Indie Arts.

Musisi kelahiran Bandung, Adhitia Sofyan membangkitkan semangat penonton

Akhir kata, Chintya berharap agar melalui konser interaktif itu, kesadaran tentang perdagangan dan tindakan buruk lainnya terhadap anak kian tumbuh dan melekat di benak yang hadir hari itu.

“Harapan kami untuk komite selanjutnya semoga bisa selalu lebih baik dari tahun sebelum-sebelumnya, dan aku juga berharap semoga masyarakat Indonesia di Melbourne lebih aware sama issue kita, dan juga organisasi yang kita bantu dimana bantuan sekecil apapun akan selalu diterima dan bisa meringankan beban teman-teman kita yang telah menjadi victim dari child trafficking.”

APA KATA MEREKA

Stephanie Dish
Lifestyle blogger

I think it was a good concert. I love the vibe of it being not the hyped up concert, it’s more of a semi live music thing. Mungkin karena genre artisnya juga yang lebih ke akustik ya. It was great sih overall, good concept, good cause juga.

Feedback dari saya adalah paling the flow of the event? It wasn’t as smooth tapi it’s smooth enough as it is the first time kan. Belajar dari pengalaman sih! It was a really good first time concert, good job for the RMIT peeps sih! 

Nasa