Menutup tahun 2015, Ikatan Warga Indonesia di Victoria (IKAWIRIA) meluncurkan buku bertajuk Jejak Langkah Orang Indonesia di Victoria sebagai salah satu kontribusi organisasi masyarakat yang telah berdiri sejak 50 tahun yang lalu itu.

41 NGELIPUT - IKAWIRIA BUKU
Ketua Ikawiria Iman Santosa (kiri) dan Konsul Pensosbud Ita Puspitasari dalam acara soft launching buku Jejak Langkah Orang Indonesia di Victoria (foto: Ikawiria)

“IKAWIRIA ingin memberikan sesuatu yang berharga kepada masyarakat Indonesia di Victoria khususnya dan masyarakat multibudaya Victoria secara luas. Pengalaman hidup orang Indonesia di Victoria dan kontribusinya untuk kehidupan multibudaya di Victoria adalah kisah berharga yang tidak boleh hilang begitu saja. Demikian pula kisah sahabat-sahabat Indonesia tentang perjumpaan mereka dengan Indonesia dan budayanya. Kisah-kisah itu menunjukkan kepada kita bagaimana persahabatan bisa dibangun melalui pemahaman budaya, melewati sekat-sekat politik, rasial, agama dan hambatan lain dalam hubungan dua bangsa. IKAWIRIA merekam semua itu dalam sebuah buku berjudul Jejak Langkah Orang Indonesia di Victoria dan memberikannya sebagai hadiah ulang tahun ke 50 IKAWIRIA kepada masyarakat Victoria,” papar Iman Sentosa selaku Ketua IKAWIRIA.

Iman lanjut mengatakan pihaknya berharap bisa memberi inspirasi kepada pembaca melalui kisah-kisah yang ada di dalam buku tersebut. “Banyak orang Indonesia yang kisah dan kontribusinya luar biasa untuk kehidupan multibudaya di Victoria. Tetapi karena keterbatasan tempat dalam buku dan keterbatasan waktu maka tidak memungkinkan kami memuat semuanya. Tanpa mengurangi penghargaan kepada mereka, kami memilih 57 kontributor. Itu bukan pilihan yang mudah karena kami memilih kontributor dari beragam latar belakang profesi, etnik, agama sesuai dengan keberagaman di Indonesia,” ujarnya lagi.

Soft launching Jejak Langkah Orang Indonesia di Victoria dilangsungkan di Eley Community Hall, Blackburn South dan dihadiri perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat di Victoria. Semua hadirin memberikan respon positif, bahkan tak sedikit yang mulai memesan buku seharga $20 tersebut.

Kepada BUSET, Iman pun mengakui adanya tantangan serta hambatan yang sempat dialami timnya ketika memproduksi buku yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris itu. “Membuat buku tidak pernah mudah. Apalagi jika buku itu merupakan kumpulan dari 57 orang yang masing-masing punya kesibukan sendiri-sendiri. Butuh waktu lama untuk mengumpulkan tulisan-tulisan tersebut. Sekitar 10 bulan lamanya kami menghubungi satu per satu kontributor,” kata Iman. “Tantangan lainnya adalah karena buku ini diterbitkan dalam dua bahasa maka ada proses alih bahasa dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dan sebaliknya. Kedengarannya sedehana tetapi ternyata bukan pekara yang mudah untuk dikerjakan sebab kami sedapat mungkin juga berkomunikasi dengan penulisnya, menanyakan pendapat mereka apakah setuju dengan terjemahan yang kami buat. Pihak-pihak yang membantu terutama adalah para penulisnya sendiri yang telah bersedia berbagi pengalaman dengan menulis pengalaman mereka meskipun mereka sendiri sangat sibuk dengan kegiatan sehari-hari. Untuk itu IKAWIRIA mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para kontributor.”

Apresiasi yang besar juga diberikan kepada Tuti Gunawan dan Iip Yahya masing-masing sebagai editor Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, serta Widi Baskoro yang mendesain buku.

BUKU “JEJAK LANGKAH ORANG INDONESIA DI VICTORIA” DAPAT DIPESAN MELALUI EMAIL:isanmy@gmail.com atau tutigunawan@gmail.com