Pertengahan September silam, Ikatan Warga Indonesia di Victoria, atau biasa disingkat menjadi Ikawiria, mengadakan sebuah seminar bertema Kepemimpinan Perempuan di Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian acara dalam rangka ulang tahun Ikawiria yang ke-50. Pembicara pada seminar tersebut adalah Konsul Jenderal RI untuk wilayah Victoria dan Tasmania Dewi Savitri Wahab, penulis dan wartawati senior Dewi Anggraeni dan Lily Yulianti Farid, penulis dan peneliti masalah gender dan media.

“Tema itu dipilih karena sangat relevan dengan situasi terkini di Indonesia. Kita punya 8 menteri perempuan dalam kabinet kerja 2014 – 2019. Beberapa posisi sangat strategis dipercayakan kepada menteri perempuan. Ini tentu menambah panjang daftar perempuan pemimpin di Indonesia, dimulai sejak jaman pra kemerdekaan. Tetapi pada saat yang sama kita masih menyaksikan begitu banyak masalah terjadi akibat belum tercapainya kesetaraan gender,” jelas Ketua Ikawiria Iman Santosa.

Iman juga menambahkan bahwa seminar tersebut adalah sumbangan kecil Ikawiria untuk komunitas Indonesia di Melbourne dalam upaya tetap mengingatkan kita semua bahwa pekerjaan rumah kesetaraan gender masih menumpuk. Dan agar kita semua mendapat pencerahan dan inspirasi untuk berbuat lebih baik dalam usaha mencapai kesejahteraan bersama.

(dari kiri): Dewi Anggraeni, Tuti Gunawan, Dewi Savitri Wahab, Lily Yulianti
(dari kiri): Dewi Anggraeni, Tuti Gunawan, Dewi Savitri Wahab, Lily Yulianti

Acara dimulai dengan ramah tamah sambil menunggu ruang temu KJRI Melbourne yang akhirnya dipenuhi para hadirin yang didominasi kaum perempuan. Seusai penyampaian kata sambutan, Dr. Tuti Gunawan yang memoderatori forum mempersilahkan Konjen Dewi memulai presentasinya, disusul oleh Dewi Anggraeni dengan pembahasan mengenai sosok perempuan yang mengalami kekerasan di dalam rumah tangga dan Lily Yulianti yang memberikan kumpulan gambar interaktif mengenai isu diskriminasi terhadap kaum perempuan.

Seminar Kepemimpinan Perempuan dihadiri setidaknya 50 hadirin
Seminar Kepemimpinan Perempuan dihadiri setidaknya 50 hadirin

Dari awal hingga akhir pendatang mendengarkan seminar dengan khusyuk dan sangat responsif dengan beberapa pernyataan yang disuarakan panel. Begitu pula pada sesi tanya jawab dimana banyak lontaran pertanyaan dari kaum perempuan maupun lelaki yang akhirnya mengundang pembahasan lebih lanjut.

“Ini adalah untuk pertama kalinya Ikawiria mengadakan seminar dengan tema itu dan melihat jumlah yang hadir dan antusiasme mereka, kami sangat puas. Beberapa dari yang hadir bahkan menyarankan agar Ikawiria mengadakan acara semacam ini lagi. Kami tentu sangat senang dengan usul itu dan mudah-mudahan Ikawiria bisa mengadakan seminar atau panel diskusi lainnya secara rutin,” papar Iman melihat kesuksesan seminar tersebut.

** APA KATA MEREKA **

Yacinta Kurniasih
Yacinta Kurniasih

Seminar berjalan dengan sangat baik. Para pembicaranya juga ahli dalam bidang mereka masing-masing. Tema yang diusung juga bagus, dan Ibu Dewi Anggraeni melempar pertanyaan penting kepada kita semua tentang ide-ide konkrit untuk membantu WNI yang menjadi korban KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) di Australia.
Kedepannya mungkin bisa mengundang pembicara laki-laki juga jadi ada variasi pendapat.

 

Dian Indira Clayton
Dian Indira Clayton

Menurut saya sudah bagus sekali seminarnya karena memang isu diskriminasi perempuan kan sedang disorot. Seminar seperti ini juga jauh kebih bagus dari hanya sekedar makan-makan saja untuk merayakan ulang tahunnya Ika Wiria.
Mungkin untuk kedepannya, selain memang ada pembicara, alangkah baiknya kalau ada sosok wanita karir yang sukses di bidang yang mayoritas 80-90% dikuasai laki-laki. Hal itu bagus dijadikan contoh bahkan jika ada salah satu pembicaranya. Jadi kalau ditampilkan sosok yang bercerita keberhasilan dan jerih payah, kita juga jadi semangat.

 

sasha