Menginjak usia ke-17, Brunswick Indonesian Uniting Church (BIUC) merayakan ulang tahunnya dengan sederhana pada Minggu tanggal 8 Maret 2020.
“Konsep acara kita selalu mengikuti tema dari ayat panduan yang disediakan pendeta. Temanya ada di spanduk tadi, “Dibangun Menjadi Kediaman Allah di Bumi.” ujar Victoria Fanggidae, ketua panitia HUT BIUC hari itu.
Victoria namun tidak menyangka jumlah jemaat yang hadir dapat memenuhi hampir semua deret kursi yang awalnya ia kira akan kosong mengingat keberadaan long weekend dari Moomba Parade dari tanggal 6-9 Maret 2020.
“Beruntung long weekend tapi orang masih datang, padahal besok libur, ada pilihan ke luar kota dan ini World Cup Cricket Katy Perry datang nyanyi. Maksud saya ada banyak option di Melbourne,” kata Victoria.
Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan acara tersebut juga turut dibantu oleh kerjasama tim penampil yang rajin untuk latihan usai kerja.
“Saya bersyukur panitia dan jemaatnya suportif padahal pulang dari kerja seharian.”
Rangkaian hari ulang tahun BIUC meliputi penampilan tari maupun musik, ibadah dengan khotbah dari Pendeta Samuel Parabak dan acara tiup lilin bersama sebelum para tamu berbondong menuju aula untuk menyantap makan malam bersama.
Harapan menerima sesuatu
Sebagai seorang ketua penyelenggara acara, Victoria mengharapkan persiapan dan pemikiran di balik acara tersebut tidak sia-sia.
“Hari ini semoga yang dibaca, yang dikhotbahkan, yang dinyanyikan itu benar-benar diresapi dan jadi berkat karena memang untuk kita milih lagunya kita doakan dan dilihat sesuai liriknya,” ujar perempuan yang sudah sekitar lima tahun menjadi jemaat BIUC ini.
“Kadang lagu rohani ada yang liriknya hanya ‘aku, aku’ tapi harus yang juga mendukung tema dan untuk kemuliaan Tuhan, jangan berkeluh kesah.”
Ia juga berharap agar lirik lagu yang dinyanyikan telah mengangkat iman jemaat yang datang dan bernyanyi.
“Khotbahnya juga, kalo bisa yang didapat hari ini bukan hanya makanannya.” kata Victoria sembari tertawa.
Bagi BIUC ke depannya, Victoria berharap agar gereja yang biasanya dihadiri 15-30 jemaat dalam sekali ibadah ini dapat menjangkau lebih banyak jiwa.
“[Harapannya] sama saja seperti di tema tadi, kalau bisa saling membangun, saling menumbuhkan iman dan kalau bisa memang menjangkau masyarakat, komunitas di sini.”
APA KATA MEREKA
JACK PATTIRADJAWANE, Ketua Jemaat Caulfield Uniting Church
Kita diundang karena gereja ini dulu bekas pecahan dari gereja saya di Caulfield, jadi majelis di sini saya kenal semua. Kalau kita ulang tahun mengundang mereka, dan kalau mereka ulang tahun kami diundang. Karena ketua majelis di sini Pak Alex, dulu bekas majelis di gereja kita dan saya juga majelis di situ dan kita sudah kenal satu sama lain.
Saya kan chef, makanannya bagus karena mereka kelihatannya masak sendiri, jadi lebih bagus karena acaranya kan kekeluargaan.
Harapan kita supaya jemaat bertambah karena kita dekat dan saling kenal.
Saya ucapkan selamat ulang tahun yang ke-17, gereja kita dua kali umurnya. Ini baru setengahnya, tapi mereka-mereka ini kebanyakan orang kita dulu. Acara kita sama saja, kita undang semua mereka dan gereja lain.
ANNA TUMILAAR, Asisten katering
My husband is an eldest in the church and this church was formed 25 years ago in Malvern, a few split up and they reformed.
It’s simple but some of the people come honestly after the service just to eat.
I just go with the flow, I’ve been mixing with these people for years and years.
It’s just everybody is catching up with old friends which is a good thing!
ELIZABETH MOORE, Guru SMP
I attend frequently when I can to this church service.
Saya pikir penting sekali untuk merayakan hari ulang tahun BIUC dan merayakan sejarah BIUC dan jemaat yang sudah ikut dulu dan sekarang.
I hope they can continue connecting with the community and continue to connect Indonesians who live here in Melbourne to worship God and also possibly people like me who are learning Indonesian and at the same time worship God.
I just hope BIUC can continue and be known more amongst the Indonesian community here in Melbourne.
Nasa
