Bukanlah hal mudah sebenarnya bagi orang Indonesia, khususnya para mahasiswa yang akhirnya memutuskan untuk melanjutkan jenjang pendidikan mereka ke negeri orang. Tentu saja kita harus melakukan adaptasi seperti bahasa dan budaya di tempat baru, belum lagi nilai sosial yang berbeda dari Indonesia. Perbedaan inilah yang menjadi awal dari keinginan saya untuk bisa fit in dengan orang dengan budaya lain di Australia. Mulai dari ikut beberapa acara komunitas non Indonesia, daftar ke universitas yang mayoritas warga non-Indonesia (pada kasus saya, hanya ada tiga orang Indonesia di tempat saya sekolah) sehingga saya ‘terpaksa’ menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan teman-teman sampai akhirnya saya menemukan jenis olahraga baru yang saya belum pernah temui di Indonesia yaitu AFL (Australian Football League) atau sering disebut Footy.

Bola yang digunakan dalam footy

AWAL MULA JATUH CINTA DENGAN FOOTY

Di tahun 2016 lalu, saya sempat diajak oleh teman saya untuk pergi ke sebuah pertandingan Footy di Geelong (salah satu daerah regional yang berjarak sekitar 75km dari Kota Melbourne). Karena pertandingan cukup panjang yaitu ada empat kuarter (kurang lebih tiga jam), saya belajar banyak mengenai olahraga ini. Dimulai dari istilah-istilah yang digunakan dalam pertandingan hingga nama-nama pemain yang terlibat dalam klub olahraga ini. Saya pun terkesima dengan aksi pemain klub olahraga asal Australia ini dimana ada 44 orang di lapangan yang memperebutkan satu bola dengan campuran teknik olahraga basket, voli dan sepakbola.

Devina menjadi bagian dari Krakatoas FC

Bagi saya, hal itu luar biasa. Karena saya sendiri dulu pemain basket dan pernah mengikuti latihan intensif hanya untuk pertandingan antar SMA, apalagi seorang atlit footy yang harus bermain di lapangan oval bersama 43 orang lainnya untuk memperebutkan satu bola tersebut.

Hanya cukup datang ke satu kali pertandingan, saya langsung jatuh cinta dengan footy dan ingin mengenal lebih jauh lagi mengenai permainan ini dengan menjadi anggota salah satu klub footy yaitu Geelong Cats.

Footy bagi saya saat ini….

Seperti halnya musik yang menyatukan manusia, footy nampaknya menjadi salah satu investasi hubungan bilateral yang cukup baik antara Australia dan Indonesia. Seiring berjalannya waktu, saya mengetahui bahwa footy bukan hanya ada di Australia tetapi juga di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya AFL Indonesia dan tim Nasional Indonesia yang sering sekali terbang ke negara lain untuk bertanding. Tidak sedikit pula “alumni” dari tim footy Indonesia di Melbourne (Krakatoas Football Club) yang akhirnya harus kembali ke Tanah Air, melanjutkan kecintaan mereka terhadap footy dan menginspirasi banyak teman di Indonesia untuk mengenal footy. Mungkin bagi orang Australia, footy adalah olahraga, tetapi bagi saya, footy adalah kesempatan untuk memperluas jaringan persahabatan dengan warga bangsa lain yang memiliki passion yang sama.

Geelong Cats, klub favorit Devina

Saya, Krakatoas Football Club dan tantangan kami

Berbicara mengenai footy, tentu saya tidak akan lupa menyebutkan salah satu tim kebanggaan saya sebagai orang Indonesia yaitu Krakatoas Football Club. Berawal dari mengenal Presiden Krakatoas FC tahun lalu yaitu Iain Shearer yang memiliki kecintaan terhadap footy dan Indonesia, saya ditawarkan untuk ikut bergabung bersama dengan tim Krakas, namun karena cedera lutut yang saya alami beberapa tahun silam, saya harus merelakan kesempatan emas ini pergi. Hingga akhirnya di awal tahun 2019, saya ditawarkan oleh Presiden Krakatoas FC berikutnya, Bayu Pratama untuk bergabung dalam komite Krakatoas FC yang tentunya tidak bisa saya lepaskan begitu saja. Walaupun belum pernah ikut berlatih, hubungan komunikasi yang terjalin diantara anggota sangat baik. Sehingga saya merasa diterima dan dihargai keberadaannya di komunitas footy ini. Namun, bukanlah tanpa hambatan. Salah satunya adalah menarik minat teman-teman Indonesia untuk mau tergabung dalam Football Club ini.

Hampir setiap minggu nonton footy bersama teman-teman Krakatoas dan AIYA

Tentunya, hal ini sudah dapat diprediksi karena tidak semua orang Indonesia suka dengan olahraga,  berorganisasi/atau menyandang status anggota komunitas. Tetapi kami akan terus ada untuk membuka kesempatan orang Indonesia memanfaatkan waktu luangnya untuk berolahraga sekaligus beromunitas bersama Krakatoas FC. Orang Indonesia main footy? #pastibisa

TAHUKAH KAMU ?

Susunan Klub AFL Berdasarkan Abjad

Adelaide Crows, Brisbane Lions, Carlton Blues, Collingwood Magpies, Essendon Bombers, Fremantle Dockers, Geelong Cats, Great Western Sydney Giants, Gold Coast Suns, Hawthorn Hawks, Melbourne Demons, North Melbourne Kangaroos, Port Adelaide Power, Richmond Tigers, St.Kilda Saints, Sydney Swans, West Coast Eagles dan Western Bulldogs.

Tim Footy Indonesia

Jakarta Bintangs, Jakarta Women’s Bintangs, Bali Geckos, Borneo Bears, Krakatoas Football Club (Melbourne)

PERIODE AFL: April-September

1 pertandingan terdiri dari 4 kuarter, masing-masing kuarter kurang lebih 27-33 menit tergantung dari delays yang terjadi karena injuries (stoppage).

Total waktu istirahat qrt 1-2 dan 3-4 adalah 6 menit dan half time 20 menit. Lama waktu pertandingan antara 2,5-3 jam.

Stadium yang sering digunakan untuk pertandingan:

  1. Melbourne : MCG, Marvel stadium
  2. Geelong: GMHBA Stadium
  3. Adelaide: Adelaide Oval,
  4. Brisbane: Suncorp Stadium, The Gabba
  5. Perth: Optus stadium
  6. Tasmania: Blundstone Arena dan UTAS Stadium
  7. Ballarat: Mars stadium
  8. Gold Coast: Metricon Stadium
  9. Sydney: Giants stadium dan SCG

Permainan footy diadakan di lapangan oval dengan empat tiang pos pada kedua sisinya.

Metode permainan footy: mengoper (handballing), menendang bola (kicking) dan berlari dengan bola

Istilah yang Digunakan Pada Permainan footy

Mark: ketika pemain berhasil menangkap bola yang berasal dari tendangan (baik dari lawan/kawan)

First bounce: proses dimana wasit pertama kali melempar bola sebagai tanda permainan dimulai

Tackle: proses menyerang lawan dan berhasil menangkap lawan

Goal: ketika bola masuk antara tiang pos kedua dan ketiga berjumlah 6 poin

Behind: ketika bola masuk antara tiang 1 dan 2 atau 3 dan 4 maka jumlah poin yang diraih adalah 1 poin

Free kick: diberikan kepada pemain karena lawan menyerang dengan resiko yang cukup besar bahkan terkadang hingga melukai lawan, misalnya: melakukan tackle atau serangan dari belakang lawan sehingga lawan tidak siap dan mengakibatkan cedera.

Devina