Siapa yang sangka jika game yang baru saja dirilis pada 6 Juli kemarin sudah diunduh oleh lebih dari 30 juta pengguna smartphone di seluruh dunia hanya dalam waktu dua minggu pertama. Pokémon Go mengajak pemainnya untuk menangkap, bertarung, dan melatih makhluk maya yang dapat terlihat seperti nyata karena game ini menggunakan fitur GPS serta kamera belakang yang menjadi salah satu keunikan permainan keluaran Niantic Inc ini.
Pemain tidak bisa diam saja dalam memainkan game ini, namun juga harus secara fisik berpergian untuk mengeksplorasi pokéstops dan menangkap beragam makhluk maya yang beragam di berbagai lokasi. Tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan seluruh 151 Pokémon asli dan melatih semuanya.
Dari sisi finansial, Pokémon Go membawa kabar gembira bagi para investor. Pasalnya nilai saham Nintendo langsung melejit naik hingga satu setengah kali lipat tujuh hari setelah Pokémon Go di tiga negara pertama; Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat melalui aplikasi keluaran Apple. Bahkan Apple mengakui jika aplikasi ini merupakan yang paling banyak diunduh selama minggu pertama dalam sejarah Apple AppStore. Di Jepang sendiri, game ini baru diluncurkan pada 22 Juli. Sedangkan di Indonesia, Pokémon Go bisa dimainkan bahkan sebelum resmi diluncurkan oleh pemiliknya.

Dalam waktu lima hari setelah Pokémon “lahir” ke smartphone, nilai jual Nintendo naik 9milyar dollar AS, dan tren ini terus naik dengan pesat. Tercatat pada 19 Juli, Nintendo memiliki jumlah kekayaan hingga 42.5milyar dollar AS.
Fenomenon Pokémon Go juga berhasil mendominasi bursa saham Tokyo dimana seperempat papan pengumuman Tokyo Stock Exchange hanya memuat pergerakan jual beli Nintendo.
Sejak jutaan orang mulai berburu Pikachu, Nidorina, Rattata, Fearow dan Pokémon-Pokémon lainnya, theme song Pokémon Go turut kecipratan keuntungan. Film dan serial Pokémon juga mulai dicari dan ditonton banyak orang.
Memang Pokémon bukanlah karakter baru, melainkan telah ada sejak 1995. Nama Pokémon sendiri awalnya merupakan kependekan dari Pocket Monsters, dimana manusia bertugas untuk menangkap dan melatih Pokémon untuk dapat saling beradu dalam arena olahraga.
Di Melbourne, pemain Pokémon Go banyak terlihat berkumpul di State Library of Victoria karena, menurut isu yang beredar, ‘banyak Pokémon di sana’. BUSET sempat datang dan melihat sendiri keseruan ratusan orang yang berdiri, duduk, jongkok dengan pandangan seperti terhipnotis pada telepon genggam masing-masing. BUSET lalu mendekati seorang pemuda bernama Ryan dan mencoba mengulik alasan mengapa dia senang bermain Pokémon Go. Menurut Ryan, game ini dapat menolong dia untuk mengalihkan kesedihannya dari bullying yang ia hadapi di sekolahnya. “It makes people interact with the ‘outside world’,” ujarnya polos.

Lain lagi dengan Richard, mahasiswa Monash University yang dijumpai di depan Melbourne Central. Menurutnya, Pokémon Go menjadi bukti nyata yang menunjukkan kecanggihan dunia games sekarang yang telah beralih ke virtual background dan mapping.
Kebanyakan dari pemain game ini mengatakan Pokémon bukanlah makhluk baru, melainkan sempat mereka mainkan saat kecil dengan konsep yang berbeda. Menurut beberapa pakar, game ini juga dapat menyembuhkan depresi dan kegelisahan sosial karena penggunanya didorong untuk berinteraksi dan keluar dari kebiasaan berdiam diri di rumah.
Di samping itu, popularitas Pokémon Go dimanfaatkan oleh orang-orang lokal dalam memasarkan produk atau jasa mereka. Seperti misalnya bila ada pokéstops di depan suatu tempat usaha, akan banyak poke-gamer yang berkumpul dan berpotensi membuat ramai tempat tersebut.

Di lain pihak, ada pula komentar negatif terhadap game ini. Mulai dari gangguan berkendara yang mengakibatkan kecelakaan, hingga kebisingan orang-orang yang berkumpul hingga larut malam sehingga mengganggu orang lain yang ingin beristirahat.
Yang paling berbahaya adalah ketika orang mulai kehilangan alam sadarnya dan membahayakan dirinya sendiri serta diri orang lain hanya karena ingin menangkap Pokémon. Seperti yang terjadi di New Brighton Marine Lake, Wallasey, Inggris, dimana ada sejumlah pemuda yang menggunakan kapal dayung tanpa ijin karena ingin mengejar si monster kecil di seberang danau.
Nys