Vacation Bible School (VBS) 2019 yang bertajuk “Hear The Call” baru saja diselenggarakan. Acara yang dibawakan Gereja Reformed Injili Indonesia di Melbourne (GRII Melbourne) ini telah menjadi acara tahunan sejak 2015.

Untuk mengisi waktu senggang anak-anak di masa libur sekolah, VBS hadir menjadi media bagi anak-anak untuk belajar, berkarya, bersosialisasi serta bermain bersama; dan yang terpenting untuk bertumbuh menjadi pribadi yang baik dalam pengenalan akan Tuhan.

Melalui tema yang diusung VBS kali ini, GRII ingin mengajarkan tentang panggilan dari Tuhan Yesus yang mencintai anak-anak, untuk mengasihi Tuhan serta sesama manusia seturut dengan Firman Allah (Matius 22:37). Dengan begitu, tiap – tiap mereka dapat diperlengkapi oleh perbuatan baik, dan menjadi anak – anak terang, yang hidup bersukacita akan harapan juga kebenaran dalam Tuhan.

VBS kali ini diadakan di dua tempat: East Melbourne pada 1,3,5 Juli 2019 dan West Melbourne pada 11-12 Juli 2019. Dan seperti biasa, dibagi menjadi menjadi empat kelas berbeda: Kinder (anak-anak usia 3-4 tahun), Lower (5-6 tahun), Middler (7-8 tahun), dan Upper (9-12 tahun); dengan variasi aktivitas yang sudah disesuaikan, siap menyambut kedatangan mereka. Ditambah lagi, adanya bimbingan dan pengawasan dari para guru, group leader untuk setiap kelompok di tiap kelas beserta masing-masing asisten.

Rangkaian materi VBS terdiri atas suatu set aktivitas, yaitu: “Lesson”, yang adalah tempat anak-anak untuk mengenal Tuhan melalui ajaran para guru; “Craft”, sebagai wadah untuk pencurahan kreativitas anak-anak; “Games”, untuk bermain serta berkolaborasi bersama teman; “Mission”, untuk mengeksplor penginjilan tentang Tuhan diberbagai negara,  juga “Presentation”, pementasan anak-anak melalui lagu pujian yang telah diajarkan selama VBS.

VBS tidak hanya menekankan pada pentingnya makanan dan kebersihan jasmani, tetapi juga makanan dan kebersihan rohani. Melalui pembinaan Firman Tuhan dari tiap “Lesson”, anak-anak diajarkan mengenai panggilan Tuhan dan kepekaan terhadap-Nya. Bahwa sebenarnya, Tuhan sedang memanggil tiap – tiap mereka untuk menjadi anak – anak-Nya yang berpegang pada prinsip Kebenaran Firman. Agar mereka senantiasa dibentuk, disucikan menjadi anak – anak terang, dipenuhi kasih dan kebenaran yang serupa dengan Yesus Kristus, Putra-Nya.

Oleh sebab itu, anak-anak dikenalkan terhadap Yesus Kristus, yang merupakan sumber kasih, keadilan dan kebenaran. Dia yang turun ke dunia, rela mati di kayu salib, untuk memulihkan hubungan manusia dan Tuhan yang telah dirusak dosa. Dengan begitu, manusia dapat diperdamaikan dengan Tuhan melalui penebusan Darah-Nya.

Akan tetapi, hidup dalam cinta kasih, keadilan dan kebenaran tidaklah sesimpel mengikuti teladan Yesus Kristus. Melainkan, anak-anak yang mendengar panggilan Tuhan juga harus meresponi panggilan-Nya dengan beriman pada-Nya sebagai Sang Juruselamat. Dengan media beberapa “Craft” kreatif, seperti halnya membuat manusia kertas yang diliputi jala, VBS hendak mengingatkan akan Panggilan Tuhan Yesus pada murid – murid-Nya. Dimana jika murid – murid yang dipanggil-Nya mengikut dan percaya kepada-Nya, maka mereka akan menjadi penjala manusia (Lukas 5:1-11). Orang – orang yang bertumbuh dalam Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang melalui keadilan, kebenaran serta kasih mereka yang tulus.

Anak-anak juga terlebih dahulu diajarkan untuk saling mengasihi sesama manusia. Melalui games yang dimainkan, VBS mendorong terciptanya kerjasama di antara anak-anak yang dapat membantu berkembangnya persahabatan antar pribadi. Salah satunya saat anak-anak yang tergabung dalam kelompok diwajibkan mencalonkan satu anak untuk di-blindfold. Setelahnya, seluruh tim akan diberi tahu warna kelompok mereka, dimana anak yang di-blindfold harus menggapai dan mengumpulkan bola berwarna sesuai sebanyak mungkin melalui “call” dari anggota tim lain. Kembali memfokuskan anak-anak pada kepekaan akan panggilan Tuhan, yang walau tidak kelihatan dapat dipercaya akan membawa kemenangan.

Kegiatan dilanjutkan dengan “Mission” sebagai salah satu projek sampingan. Anak-anak pun berkunjung ke pos – pos mancanegara seperti Jepang, yang sudah didekorasi sesuai dengan ciri khas negaranya. Pada tiap pos, guru yang ditugaskan mulai menjelaskan bagaimana orang – orang yang dipanggil Tuhan telah berusaha sangat keras untuk meresponi-Nya dengan mengabarkan panggilan Tuhan kepada orang di Jepang serta negara lainnya. Bahkan hingga pulau – pulau terpencil, dimana orang – orang yang mengabarkan tentang panggilan Tuhan mungkin dihina, dicerca, atau lebih buruk lagi, disiksa dan disakiti. Oleh karena itu, para guru membimbing mereka untuk berdoa bagi negara dan daerah terpencil serta orang – orang yang menjalankan misi pengabaran itu. Supaya kiranya seluruhnya beroleh penguatan, perlindungan serta belas kasihan dari Tuhan untuk dapat mendengar panggilan Tuhan.

Tak lupa, di sela seluruh aktivitas, anak-anak pun diajarkan untuk menyanyi pujian yang sudah mereka nyanyikan dengan gerakan yang diajarkan para guru. Dengan ini, VBS mengajak anak-anak untuk bersyukur atas anugerah kehidupan dan ikut bersuka ria dengan memuji nama Tuhan yang telah memanggil mereka. Supaya, saat anak-anak menampilkan “presentation” bersama-sama, presentasi ini mampu mengajak orang tua mereka untuk bersuka cita bersama dalam anugerah kasih Allah itu.

Sehingga setelah melalui VBS, anak-anak tidak hanya dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat, kreatif, kolaboratif, dan bermoral baik, tetapi yang terpenting juga bertumbuh dalam Tuhan, keadilan, kesucian serta cinta kasih-Nya.

Sampai jumpa di VBS 2020!

SOLI DEO GLORIA
Siauw Exel Prasadhana Setiawan
(Saat ini studi jurusan Bachelor of Arts Creative Writing di University of Melbourne, dan aktif dalam pelayanan Adult Choir dan Children Choir di GRII Melbourne)
www.griimelbourne.org