Setiap 8 Maret, selama satu hari penuh rakyat dunia merayakan segala pencapaian sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik yang telah diraih oleh para perempuan. Selama sekitar seabad lebih perayaan ini telah menjadi sebuah tradisi sejak 1911. Hari tersebut tidak didedikasikan hanya untuk perempuan melainkan merupakan sebuah perayaan seluruh komunitas secara global.

Victoria Golding bicara soal karakter kepemimpinan

Bertepatan dengan ini, Women’s Association South East Melbourne Australia atau WASEMA bertempat di WASEMA Friendship Café Dandenong North merayakan hari perempuan sedunia dengan sebuah seminar bertemakan Women’s Leadership. Acara pada hari itu mengundang tamu-tamu pembicara baik perempuan maupun pria dari seluruh penjuru dunia dari berbagai macam industri dengan perannya masing-masing. Melalui pengadaan acara tersebut, WASEMA berharap untuk berbagi keahlian kepemimpinan kepada perempuan yang hadir.

Hon. Gabrielle Williams adalah salah satu tamu kehormatan yang hadir

Semua figur yang hadir pada hari itu berbagi suara dan pesan mutiara akan pengalaman leadership mereka. Nancy Loomba, Presiden komunitas Focusing Framing Community Participation Inc. dan Victoria Golding, Lyndale Green Primary School Principal & Chair of the Primary School Network Greater Dandenong 2020 membicarakan titik awal dari bagaimana seseorang dapat menanam sifat kepimpinan di dalam diri mereka.

Nancy Loomba mengatakan, “janganlah hanya duduk menunggu diri Anda mendapatkan suatu posisi dengan kekuatan dan wewenang besar untuk mempraktikkan kepemimipinan. Kepemimpinan dapat dipraktikkan dimana pun Anda berada – rumah, tempat kerja, atau tempat-tempat keseharian lainnya.”

Selaku Project Manager dari Wasema Inc & Meditation Sarita Kulkarni

Victoria Golding menambahkan bahwa seorang pemimpin memikul tanggungjawab terhadap orang-orang di komunitas dimana ia berada, alih-alih gelar atau posisinya sebagai seorang pemimpin. Menjadi seorang pemimpin memberikan orang tersebut tugas untuk membagikan mimpi, harapan, passion dan hal-hal positif lainnya yang ia miliki kepada sesamanya di dalam komunitas.

Sineth Sar, Direktur RST Consulting yang pada hari itu hadir sebagai salah satu pembicara juga menyebutkan bahwa sebagai seorang manusia, baik perempuan ataupun laki-laki harus mendasari hidup kita dengan pertanyaan ‘kenapa’. Kita harus terus memiliki jawaban atas setiap ‘kenapa’ mengenai semua aktivitas yang kita lakukan. Dengan begitu jawaban-jawaban tersebut dapat menggiring kita akan kebenaran atas tujuan hidup kita – apakah kita hidup untuk menafkahi keluarga kita, apakah kita hidup untuk berbagi dengan masyarakat di sekitar kita, atau bahkan hidup untuk sekedar bertahan hidup.

Dalam gilirannya berpidato pada hari itu Menteri Pencegahan Kekerasan Keluarga, Pemuda dan Perempuan, Hon. Gabrielle Williams menitikberatkan permasalahan bagaimana kita masih perlu membicarakan tentang kesetaraan gender pada abad ini. Salah satu alasannya adalah bagaimana masalah ini tidak bergerak ke arah yang kita inginkan.

Kemajuan kesetaraan gender berkembang terlalu lambat dan menuju arah yang salah. Orang-orang masih berpikir bahwa kesetaraan gender berusaha diwujudkan hanya demi kebaikan kaum perempuan saja. Tetapi sebenarnya keuntungan dari kesetaraan gender adalah untuk kebaikan seluruh masyarakat global. Kita perlu menyebarkan kesadaran kepada rakyat di dunia bahwa ketidaksetaraan hanya akan memecah belah. Kita tidak bisa hanya berdiam diri mengikuti status quo dan membiarkan kesetaraan gender secara alami terjadi tanpa ada usaha. Jika begitu, maka mimpi itu hanya akan memakan waktu terlalu lama dan akan menjadi sebuah kenyataan entah kapan di masa yang akan mendatang.

“Saya tidak tahu mengenai Anda tetapi saya tentu tidak ingin membiarkan dunia hanya menunggu dan memperkenalkan generasi baru yang akan muncul kepada sebuah lingkungan yang hanya akan membahayakan mereka karena masalah ketidaksetaraan gender. Kita perlu mengusulkan dan mendorong perubahan daripada hanya menunggu dan berharap hal itu akan terwujud dengan sendirinya,” ujarnya bersemangat seraya mengajak hadirin sekalian untuk beraksi mengenai hal ini.

Semua perkataan yang disampaikan menanamkan gariah dan semangat kepada para peserta yang hadir. Acara ini selain untuk menjunjung martabat perempuan, juga menjadi ajang promosi tradisi dan kebudayaan berbagai bangsa dimana para peserta mengenakan busana daerah asal mereka. Sarita Kulkarni selaku Project Manager dari Wasema Inc & Meditation bersama wanita-wanita jelita lainnya yang berasal dari India datang mengenakan sari berwarna-warni. Dalam menjelaskan permasalahan mengenai kesetaraan gender, ia berpendapat bahwa masalah ini tidak selayaknya untuk terjadi. Tetapi setelah sekian lama perjuangan dunia, Sarita dapat melihat banyak perubahan baik. Kaum pria sudah mulai memperlakukan permpuan dengan lebih hormat.

Merayakan perjuangan para perempuan di dunia modern

“Banyak dari para suami membiarkan istri mereka untuk mengejar mimpi mereka, pergi melakukan apa pun yang membuat mereka bahagia. Tetapi sebagai perempuan, kita tidak boleh berkembang sendiri. Memang dapat dimengerti bahwa sangat sulit untuk menerima perubahan dimana laki-laki harus berbagi posisi sebagai tulang belakang keluarga, terutama bagi komunitas Asia yang sebagian besar membudayakan sistem sosial partriarki. Namun perempuan jauh lebih kuat dari bagaimana kita digambarkan. Pola pikir ini perlu dilestarikan kepada generasi muda dunia bahwa baik pria maupun wanita bisa memasak di dapur, bisa bersih-bersih, dan melakukan apa pun yang mereka inginkan. Mari kita hentikan segala stereotip yang mengkategorikan beberapa hal dikhususkan hanya untuk pria atau wanita. Para pria bissa memakai warna pink jika mereka mau,” jelas Sarita.

Apa Kata Mereka

Husne Aslantas
Relationship Manager

Saya turut percaya bahwa memperingati kehebatan wanita tidak dirayakan pada satu hari saja tetapi untuk dirayakan setiap hari. Saya merasa terhormat untuk dapat diundang pada acara ini dan saya begitu beruntung untuk datang pada hari ini. Sehingga pada hari ini saya dapat melihat segala perkembangan dan perjuangan banyak organisasi di Australia dalam menanggulangi permasalahan kesetaraan gender.

Lillie Giang
Food Consultant & Cookery Teacher

Sebagai salah seorang anggota dari komunitas dunia saya merasa senang untuk bisa hadir pada hari ini untuk merayakan bersama semua perempuan jelita yang hadir pada hari ini akan betapa hebatnya kaum perempuan.

Bintang