Siapa sih yang tidak pernah mencicipi keajaiban dunia Disney?
Disney telah memengaruhi banyak orang, mengisi sebagian besar masa kecil orang-orang, bahkan hingga mereka tumbuh dewasa.
Baik dari cerita, film, maupun taman bermainnya, perusahaan yang namanya berasal dari si empunya ini pasti dikenal baik oleh khalayak luas. Dan tidak sedikit orang yang tahu jika pada bulan November kemarin, Disney baru saja meluncurkan film princess terbarunya, Moana.

Namun yang mungkin terlewatkan oleh kebanyakan dari kita adalah bahwa ada seorang wanita asal Indonesia yang turut terlibat dalam pembuatan film yang dapat dinikmati di berbagai belahan dunia ini.
Griselda Sastrawinata – atau yang lebih akrab disapa Griz, adalah orang Indonesia pertama yang masuk ke dalam departemen desain Disney.
“To work with Ron Clements and John Musker was a dream come true. Sometimes I still pinch myself,” komentarnya mengenai pekerjaan barunya tersebut.
Ron Clements dan John Musker telah menyutradarai banyak film Disney, di antaranya The Little Mermaid, Aladdin, The Princess and The Frog, dan sekarang Moana.
Moana adalah karya debut Griselda setelah bergabung dengan Disney, setelah mengidam-idamkan bergabung dengan Disney selama sekian lama.

“Pertama kali melamar ke sana 10 tahun yang lalu, tapi selama sembilan tahun waktunya tidak pernah pas. Saya melamar, tidak ada lowongan. Ketika saya ambil kontrak di DreamWorks, mereka buka,” tutur wanita yang lahir dan dibesarkan di Jakarta ini.
“Sampai akhirnya satu setengah tahun yang lalu, peluang itu terbuka.”
Ketika ditanya pendapatnya mengenai perasaannya akan jadinya ia sebagai orang Indonesia pertama yang bergabung dengan tim kreatif Disney, ia mengaku bahwa ia hanya merasa amat senang.
“Tidak lagi terpikir apakah saya satu-satunya animator perempuan dari Indonesia atau tidak. Saya hanya fokus untuk memberikan yang terbaik.”
Meskipun Griselda baru bergabung dengan tim kreatif Moana pada pertengahan proses produksi yang dimulai lima tahun lalu, Griselda diberi tanggung jawab untuk mendesain kain Tapa, diapers, layar perahu bergambar Maui di dalam gua, serta latar belakang ketika lagu ‘Maui’ dinyanyikan.
Griselda juga menjelaskan kalau kain Tapa ialah kain yang terbuat dari kulit pohon Murbei yang direndam dalam air dan dikeringkan, kemudian disambung satu sama lain. Kemudian kain tersebut dihias dengan pewarna alami dengan pola geometris khas Polinesia.
“Desain yang saya buat bordernya lain dan punya desain masing-masing seperti yang dipakai bayi-bayi. Semua detail harus dibuat,” paparnya.
Setelahnya, desain-desain yang dibuat berdasarkan hasil riset mendalam tersebut juga dikonsultasikan dengan nelayan Oseania serta tim riset Disney yang dikirim ke Kepulauan Fiji mengenai keautentikannya.
“Kami harus memastikan kalau kami mewakili budaya Polinesia dengan benar. Bukan asal-asalan membuatnya. Kami harus mempelajari desain seperti apa yang biasa digunakan oleh para penduduk Polinesia, apa yang membuat desainnya berbeda.”
Memastikan hasil desain mereka bukan hanya indah namun juga menunjukkan budaya Polinesia dengan benar.
“I’m very proud to work with Disney. The art that we produce is ultimately what’s important for us.”
Sebelum bergabung dengan Walt Disney Studios, wanita yang lulus dengan gelar Valedictorian dari Pasadena Art Center College of Design (ACCD) ini bekerja sebagai Visual Development Artist dan Character Designer di DreamWorks Animation.
Di sana ia turut berpartisipasi dalam pembuatan 17 buah film yakni diantaranya, Shrek Forever After, The Croods, Kung Fu Panda: Secrets of the Master, dan lain sebagainya.
Selain menjadi satu dari lima wanita yang bekerja dalam tim kreatif DreamWorks, Griselda juga diberikan tanggung jawab untuk menciptakan Shrek Forever After.
Wanita kelahiran 1982 ini juga pernah menjadi instruktur di universitas almamaternya, mengajar Visual Communications 5 dari tahun 2008-2012.
Pengalaman-pengalaman tersebutlah yang menjadi bahan workshop-nya di Singapura, Indonesia dan beberapa negara lainnya dalam rangkaian tur “Moana Talent Tour”.
Workshop animasi di Jakarta itu dihadiri oleh tak kurang dari 500 peserta yang terdiri atas mahasiswa, movie maker, blogger, dan banyak lagi.
Workshop yang diadakan pada tanggal 11 November itu adalah hasil kolaborasi Griselda dengan sutradara Moana, Roger Lee yang mengulas mengenai teknik animasi layaknya modeling, lighting, texturing, dan juga informasi pemolesan karakter gambar melalui teknik.
Selain itu, diadakan juga press conference pada hari yang sama oleh Walt Disney Studios sebagai bagian dari “Hometown Hero Tour” pertama Disney serta mempromosikan film Moana.
Pada acara tersebut, Griselda juga memberikan beberapa pesan bagi seniman-seniman muda di seluruh dunia, terutama Indonesia.
“Buat teman-teman yang mau berkarya di luar, kalau saya bilang ‘terus ngelukis, terus ngegambar’. Kalau kamu mau, terus coba, jangan coba mikir ‘Oh, mungkin ga bisa’. Tetap coba aja!”
“Kalau kita punya mimpi dan sangat menginginkan sesuatu, tetap konsisten. Pertama kali mencoba tidak selalu berhasil. Tidak apa-apa kecewa, tapi coba terus.”
“Terus berlatih. Mulailah dari gambar dan lukisan. Jangan cepat-cepat ingin melukis dengan bantuan komputer. Media tradisional itu sangat penting. Kita punya banyak sekali lukisan dan karya-karya seni lainnya. Belajarlah dengan media tradisional dan menggabungkannya dengan gaya barat. Jangan lupa untuk menghormati budaya kita sendiri. Maka, kalian akan menciptakan kombinasi yang luar biasa.”
Kepada teman-teman yang bermimpi untuk bergabung dengan Disney, Griselda mengutarakan bahwa alasannya menyukai Disney Animation adalah karena mereka menilai seseorang melalui karyanya, bukan dari asal negaranya.
“You have to be as good as you can be. The good thing about Disney is equal opportunity. The company doesn’t look at where you are coming from or your gender. It’s all about the work”
Membantu seniman-seniman memang menjadi ambisi serta mimpi Griselda serta suaminya Norman Lemay.
“My husband and I write art tips almost every Tuesday and post them on Instagram.”
Proyek yang mereka namakan Tuesday Tips itu menjadi proyek personal mereka berdua dalam memberikan tips serta teknik menggambar.
“Anyone around the world can see it and learn from it for free!” paparnya setelah menjelaskan bahwa itu adalah upayanya dalam berkontribusi kepada masyarakat karena ia menyadari betapa banyaknya orang yang kurang beruntung, sehingga tidak mendapatkan kesempatan untuk mengecap pendidikan tinggi.
Selain itu, Griselda juga memiliki pesan bagi generasi muda Indonesia. “Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini, bekerja untuk Disney adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuk saya dan berkesempatan untuk menceritakan pengalaman saya dalam Moana terasa begitu istimewa. Saya harap para anak muda Indonesia juga akan menemukan jalan mereka seperti halnya Moana.”
Website: http://www.grizandnorm.com
Tumblr: http://grizandnorm.tumblr.com
Instagram: grizandnorm
Jlie
Berbagai sumber
APA KATA MEREKA
Osnat Shurer, Producer of Walt Disney Animation Studios
“Griz is awesome. Griz is also a super talented artist. We were so happy to have her on Moana; she did such an incredible work from the first day she started. I don’t know, I think that we are very very lucky. She designed, she came into the movie quite late but we still have quite a little bit design to do. And Griz was an awesome addition to our movie. And it also happens that her husband Norm was also worked on the movie. And he is one of the storyboard artist at Disney. So, between the two of them, what a power couple. It’s awesome.
Absolutely! She’s part of the Disney family now, she’s not going anywhere. I’m locking her up!”
Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif
“Saya sangat bahagia dapat menyambut Griselda di Jakarta, saya pertama kali bertemu Griselda ketika saya mengunjuni Disney di bulan Februari lalu.
Sebagai orang Indonesia pertama yang bekerja untuk Walt Disney Company sebagai Visual Development Artist, saya yakin Griselda akan lebih jauh menginspirasi anak muda Indonesia karena dia adalah bukti nyata bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan.
Semoga kehadiran Griselda membuat anak muda Indonesia khususnya yang ingin terjun di industry animasi lebih terdorong untuk mengejar mimpi mereka”
Alex Baillie, Head of Marketing and Partnerships for The Walt Disney Company in Southeast Asia
“We’re pleased to see so much enthusiasm from the students in Griselda’s workshops. We hope that her knowledge and experience can inspire other animators in Indonesia”
Maudy Ayunda Garap Moana Indonesia

Tahukah Anda kalau selain Griselda ada lagi wanita asal Indonesia yang juga turut terlibat di balik layar film Moana ini? Ya, Maudy Ayunda terlibat sebagai perwakilan Indonesia dalam menggarap lagu tema Moana dengan judul ‘How Far I’ll Go’ versi Bahasa Indonesia.
Tawaran itu datang pada bulan Juni 2015 dan dengan cepat disetujui oleh Maudy.
Dalam jangka waktu dua minggu, wanita yang baru menyelesaikan pendidikannya di Universitas Oxford ini langsung melalui proses rekaman selama lima jam di Jakarta.
“Saat mau rekaman saya belum dengar lagu aslinya, dan itu jadi tantangan tersendiri untuk bawakan versi Indonesianya,” ujarnya.
Dalam membawakan lagu yang aslinya dinyanyikan oleh Alessia Carra ini, Maudy tertantang untuk menyanyikannya sebaik mungkin.
“Saat rekaman ini bukan hanya sekadar nyanyi, tapi harus ada emosi saat menyampaikan makna lagunya, menyesuaikan agar tidak terdengar janggal.”
Akhirnya, lagu versi Bahasa Indonesia tersebut rampung dengan judul ‘Seberapa Jauh Ku Melangkah’.
Pada preview film Moana di Epicentrum, Kuningan pada 11 November silam, Maudy pun mengakui kalau dirinya dapat mengerti perasaan dari Moana karena pernah mengalami pengalaman serupa.
“Dia (Moana) harus mengikuti ekspektasi lingkungan sekitarnya, tapi pada akhirnya panggilan dan dorongan ke tempat lain membuatnya menemui jati dirinya.”
Maudy sendiri mengalami dilema yang sama saat mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan kuliah di Oxford dulu. Karena lingkungan sekitar, terutama keluarganya yang mempertanyakan kondisi perempuan yang sendirian di luar negeri, ia sempat menunda pendidikannya selama satu tahun.
Video musik ofisial ‘Seberapa Jauh Ku Melangkah’ dapat dilihat di sini: https://www.youtube.com/watch?v=Y9Omp8xd3DE