Melbourne Town Hall kembali diguncang oleh acara musik akbar Soundsekerta yang diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) cabang Monash University. Pada tahun yang ke-9 ini Soundsekerta 2015 berhasil memecahkan jumlah penonton terbanyak yaitu mencapai 1850 penonton. Hal ini tentunya tak mengherankan, mengingat Soundsekerta tahun ini membawa bukan hanya 2, tapi 3 musisi papan atas Indonesia, yakni Tulus, Nidji dan Noah.

Mengangkat tema ‘Sound of The Nation’, Project Manager Edward Konstano menyampaikan bahwa Soundsekerta 2015 berkomitmen untuk menyatukan suara (sound) warga Indonesia (the nation) di Melbourne melalui Soundsekerta. “Harapannya, mereka yang sudah lama tinggal di Melbourne teringat kembali akan seni dan budaya Indonesia melalui acara Soundsekerta,” jelas Edward. Selain itu, tema ‘Sound of The Nation’ juga menyampaikan komitmen panitia untuk membawa suara-suara terbaik Tanah Air di ranah internasional, yakni di Melbourne.

Project Manager Soundsekerta 2015 Edward Konstano
Project Manager Soundsekerta 2015 Edward Konstano

Berbeda dengan Soundsekerta tahun-tahun sebelum, Soundsekerta 2015 dibuka oleh penampilan dari sanggar tari tradisional profesional, yaitu Widya Luvtari. Acara pun dibuka dengan sambutan meriah duo MC pada malam itu, Reno dan Raissa, yang terpilih melalui seleksi terbuka.

Dipimpin oleh kedua MC, penonton sontak memanggil, “Tulus! Tulus! Tulus!” Walau sang penampil sempat tak kunjung keluar, penonton langsung berteriak histeris saat Tulus naik ke pentas bersama bandnya. Ditemani kontra bass, keyboard dan drum, Tulus mampu menunjukkan performa vokal yang gemilang dengan lagu pembuka Gajah. Dalam hitungan detik, penonton memenuhi bibir panggung seraya Tulus menampilkan lagu-lagu signature jazz miliknya, seperti Baru, Kisah Sebentar dan Jatuh Cinta.

BUSET NGELIPUT - SOUNDSEKERTA 1Tulus pun aktif berinteraksi dengan penontonnya. “Saya boleh turun gak ya?” ujar penyanyi 28 tahun itu seraya turun di antara penonton. Aksinya tersebut spontan disambut teriakan histeris para penggemarnya. Tulus pun lanjut menyanyikan 1000 Tahun Lamanya serta Sewindu, yang serentak membentuk paduan suara akbar dari penonton. Untuk lagu terakhir, Tulus menyanyikan lagu Tanah Air sebagai ungkapan cintanya terhadap Indonesia.

Setelah usai dibuai lembut oleh vokal Tulus, giliran Nidji yang mendobrak panggung dan langsung membuat penonton berjingkrak semangat melalui lagu pembuka Disco Lazy Time. Band yang sudah tiga kali tampil di Melbourne itu tak habis-habisnya mendongkrak semangat seluruh penonton yang ada. “Nidji minta tolong semua yang ada di sini jangan ada yang duduk. Kita buat pecah malam ini!” Papar Giring sang vokalis.

Tentunya yang menjadi highlight adalah saat Giring mengundang satu penonton beruntung ke atas panggung. Pria berambut ikal itu melantunkan lagu Bila Aku Jatuh Cinta sambil memegang tangan sang gadis yang lantas dinobatkan sebagai ‘High Quality Jomblo’. Penampilan pun diakhiri dengan kecupan ringan di pipi, yang tak pelak disambut histeris oleh ribuan penonton.

BUSET NGELIPUT - SOUNDSEKERTA 7Nidji lanjut membuat panggung ‘pecah’ dengan membawakan tembang A Sky Full of Stars dari Coldplay serta Hapus Aku yang sukses membuat seluruh penonton berdiri dan melompat girang. Setelah menampilkan Laskar Pelangi dengan style reggae, Nidji pun menutup performance-nya dengan doa dan pesan. “Nidji percaya kita semua di sini calon orang kaya dengan cara halal, bukan lewat korupsi!” Ujar Giring seraya kembali ke belakang panggung.

Line up malam itu pun ditutup oleh band legendaris Indonesia, Noah. Lagu Mati Tanpamu, Hidup Tanpamu dipilih sebagai lagu pembuka yang dinyanyikan lewat megafon oleh sang vokalis, Nazril Irham alias Ariel. Selain menampilkan beberapa lagu baru seperti Cobalah Mengerti dan Separuh Aku, Noah banyak menyanyikan lagu klasiknya yang sudah dikenal seluruh penonton.

Bahkan ketika Noah mempersembahkan Kukatakan Dengan Indah serta Topeng, gedung Town Hall seakan dipenuhi paduan suara akbar dari 1850 penonton.

Sebagai bentuk kecintaannya terhadap seni tradisional, Noah melantunkan Jika Engkau yang dikolaborasikan secara harmonis dengan musik gamelan. Penampilan luar biasa ini menuai respon yang sangat meriah dari para hadirin hingga akhirnya Noah pun harus berpisah dengan mendendangkan lagu Walau Habis Terang.

BUSET NGELIPUT - SOUNDSEKERTA 5Kesuksesan besar Soundsekerta tahun ini tentunya didukung oleh kerja keras tim selama 9 bulan terakhir. Bukan hanya dari segi waktu, panitia juga harus menghadapi ekspektasi tinggi penonton terhadap Soundsekerta. “Melihat track record Soundsekerta yang sangat baik, banyak orang yang lupa bahwa Soundsekerta diadakan oleh sekumpulan pelajar dari PPIA Monash. Panitia Soundsekerta 2015 tentunya bekerja keras agar dapat memenuhi ekspektasi penonton yang berharap acara tersebut dapat ‘sekeren’ konser-konser dari promotor profesional,” jelas Edward.

Edward juga berharap Soundsekerta bisa berkembang dengan terus mempertahankan brand value dan meningkatkan partisipasi mahasiswa serta pengunjung. “Kami ingin Soundsekerta tetap mampu mengundang artis-artis papan atas Indonesia, serta meningkatkan involvement warga asing dan mahasiswa melalui berbagai kegiatan seperti song cover competition atau seleksi MC,” tutup Edward.

Selamat atas kesuksesan Soundsekerta 2015!

 

** Apa Kata Mereka **

BUSET NGELIPUT - SOUNDSEKERTA - Apa Kt Mereka - Isanova Johan Bella
(dari kiri) Isanova, Johan & Bella

Soundsekerta bagus banget! Tahun depan kita harus datang lagi. Kita paling senang sama Tulus, melihat live lebih keren daripada di video! Nidji juga keren. Untuk tahun depan kita mau ada Sheila on 7, Raissa, Andien, Slank. Overall, sudah keren banget!

 

 

Claudia Jasmine Kosman
Claudia Jasmine Kosman

Salut sama Soundsekerta yang bisa undang 3 musisi besar Indonesia. Acaranya mantap, mengobati rasa rindu akan Indonesia juga menunjukkan hebatnya musik Indonesia. Highlight malam ini adalah performance dari Nidji. They were full on fire! Especially Mas Giring yang tak capai-capainya bergerak aktif sambil bernyanyi. It was a great experience. Semoga ke depannya bisa undang lebih banyak musisi besar Indonesia. Sukses selalu Soundsekerta!

 

Elisya Sitorus
Elisya Sitorus

Soundsekerta tahun ini keren dan spektakuler banget! Bisa mendatangkan 2 band dan 1 penyanyi papan atas Indonesia. Yang paling berkesan malam ini adalah penampilan dari Nidji, salah satu band favoritku. Energi mereka selama di panggung sungguh luar biasa, sangat keren dan berhasil mengguncang Melbourne Town Hall dengan lagu-lagunya yang populer. Tapi performance dari Tulus dan Noah juga tidak kalah menghibur dan berkesan. Semoga Soundsekerta tahun depan bisa lebih baik lagi, ada sesi meet and greet seperti tahun lalu dan juga bisa membawa band (Padi) maupun penyanyi Indonesia favorit lainnya.

 

flase
foto: breggy anderson