Di malam yang disertai hujan rintik, Melba Hall yang terletak di area Parkville terasa syahdu dengan hadirnya iringan musik gamelan. Ya, musik tradisional yang berasal dari Jawa ini dimainkan dengan indah oleh warga Australia dalam pertunjukan Final Gong awal November kemarin.
Pertunjukan yang berlangsung kurang lebih selama satu jam ini terbagi menjadi dua kelompok, yang mana kelompok pertama adalah mahasiswa Universitas Melbourne baik dari jurusan musik maupun di luar jurusan musik, dan ke dua adalah Melbourne Community Gamelan (MCG), sebuah grup yang didirikan oleh Ki Poedijono, OAM di tahun 1990 untuk mengajarkan dan menampilkan pertunjukan gamelan yang indah di melbourne.

Setelah beberapa presentasi dari siswa Melbourne University, para pemain dari MCG mulai maju ke depan dan memainkan lagu “Ketawang Ibu Pertiwi”. Sangat mengagumkan, para siswa yang hampir semua non – Indonesia tersebut berpindah untuk duduk di sebelah kiri dan mulai bernyanyi sembari diiringi gamelan. Sebelumnya, panitia telah menjelaskan arti dari lagu tersebut yang intinya ibu pertiwi yang memiliki karakter mulia.
Satu yang cukup berbeda dari pertunjukan gamelan malam itu adalah kehadiran Stewart Fenwick, pemain saxophone yang memainkan musik Lou Harrison. Lou Harisson sendiri adalah musisi yang memadukan musik barat dengan musik Asia termasuk gamelan, sehingga memberikan kombinasi unik dan berbeda. Bisa dibayangkan, nuansa gamelan MCG sungguh berbeda pada malam itu dengan permainan saxophone Stewart.
Ilona Wright: Bermain Gamelan dari Mahasiswa Hingga Memimpin MCG
Malam itu BUSET berkesempatan berbincang dengan Ilona Wright yang saat ini memimpin MCG dan mulai belajar gamelan sejak menjadi mahasiswa di Universitas Melbourne di 1994. Sejak lulus dari universitas, ia mengaku ingin tetap bermain gamelan karena sudah jatuh cinta dan selanjutnya bergabung dengan MCG.
Saat ini Ilona telah menggantikan Poedijono memimpin MCG dan juga mengajar gamelan kepada mahasiswa Universitas Melbourne. MCG dibentuk tahun 1990. Sekitar tahun itu gamelan mulai diajarkan sebagai sebuah mata kuliah sendiri kepada mahasiswa Universitas Melbourne dimana Poedijono mengajar kelompok mahasiswa, dan ketika beliau pensiun, Ilona lah yang menggantikannya sekitar 15 tahun yang lalu.
Final Gong diadakan dua tahun sekali pada saat akhir semester (Juni dan November). Ketika para mahasiswa mengakhiri semester, mereka melakukan performance. Ilona juga mengundang MCG dalam students’ performance agar para mahasiswa tersebut melihat seperti apa kelompok yang sudah established. Sehingga mereka memiliki persepsi apabila mereka ingin bermain gamelan, apa yang ingin mereka raih.

MCG juga melakukan persembahan dalam bentuk lain, dan yang paling sering adalah wayang kulit. Dikatakan Ilona, anggota MCG juga ada yang berperan sebagai dalang, dan musisi dari Jawa juga sering datang dan membantu mereka untuk melakukan pertunjukan. Di beberapa kesempatan, MCG juga seringkali diundang mengisi acara spesial, seperti pernikahan dan celebrations lainnya.
Ilona mengungkapkan harapan terbesarnya dan juga harapan Poedijono adalah menyebarkan gamelan di seluruh Australia. Dia menuturkan bahwa ketika Poedijono datang ke Australia tidak ada gamelan pada saat itu, sehingga dia membawa banyak perlengkapan gamelan ke Australia dan mulai mengajar beberapa kelompok. “So we can spread awareness of culture and performing arts to the society here in Australia and also bring enjoyments to the clients and audiences,” ujar Ilona.
Apa Kata Mereka?

Jiayi Chong, Mahasiswa Universitas Melbourne, Pemain Gamelan
I think it is a great event, we learnt a lot, teaching us about culture. Music and the sounds are captivating. And when I started playing it, I learnt about the culture as well.

Anwar, Mahasiswa Universitas RMIT
My friend was taking the subject so I came here with him. It was really nice performance. I think there is a similarity with stuff from my childhood back in the elementary school and kindergarten in Malaysia.

Arne Packschies, Mahasiswa Universitas Melbourne, Pemain Gamelan.
It was very fun, I was so pleased that many people come and see us, and it was very different performance and music. And we have seen the saxophone and it was interesting to see everything together. I am interested in gamelan and I was one of the performers today. I started it since July, early of semester.