Migrasi ke Australia delapan tahun silam, pria asal Payakumbuh, Padang, Sumatera Barat, ini kini menyandang titel penting sebagai Duta Budaya Indonesia untuk Ballarat – sebuah kota di wilayah Barat Victoria yang terkenal dengan tempat wisata kota koboi jaman emas, Sovereign Hill. Gelar tersebut tidak serta merta diberikan pada Oktevin Sri Dargon melainkan melalui sejumlah proses dari pendaftaran hingga mengikuti ujian selama tiga kali sebagai persyaratan dari City of Ballarat.
Sebelum terpilih menjadi Duta Budaya yang mewakili Indonesia, Tavin – begitu panggilan akrabnya – aktif dalam berbagai organisasi. Sebut saja dalam klub basketball lokal, klub sepakbola Red Devils dimana dirinya sempat menjadi pencetak gol terbanyak pada 2009 serta pula aktif dalam aksi sosial Trek For Timor yang membantu menggalangkan dana serta mengajar Bahasa Inggris untuk masyarakat Timor Leste.
“Setelah itu saya pernah juga bekerja dua setengah tahun di perusahaan yang mempekerjakan orang-orang penyandang cacat. Saya bekerja sebagai supervisor, kami membantu penyandang cacat mendapatkan pekerjaan untuk membantu mendukung kehidupan mereka,” tambah Tavin.
Menyinggung tentang kegiatan seorang Duta Budaya Indonesia untuk Ballarat, Tavin mengatakan dirinya berupaya untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia ke sekolah-sekolah di Ballarat. “Dan juga tentang budayanya, jadi bukan hanya bahasa saja. Terkadang dari sudut makanan, tarian, arts & crafts dan lainnya.”
“Duta Budaya di bawah naungan Ballarat Council semacam mewakili Ballarat setiap ada acara yang berorientasi pada komunitas. Dan kita aktif dalam kegiatan penggalangan dana dan pembangunan layanan masyarakat,” imbuhnya lagi.
Tugas yang tidak bisa dikatakan sepele itu diemban Tavin dengan sepenuh hati, padahal sehari-harinya ayah dari seorang balita 4 tahun, Born Munarki Sri Dargon itu berprofesi sebagai Quality Controller di perusahaan makanan McCain sekaligus membantu dokter dan suster dalam menangani proses pemulihan korban kecelakaan. Tak hanya itu, Tavin juga masih harus menjalani bisnis ekspor impor sapi ke Indonesia dan perusahaan interior desain yang ia dirikan ketika pindah ke Ballarat dari Eropa. “Saya sebelumnya bekerja sebagai interior designer di Eropa sebelum bertemu dengan istri asal Ballarat. Kami menikah 7 setengah tahun namun sayangnya sekarang sudah berpisah.”
Program Multicultural Ambassador City of Ballarat dimulai sejak November 2009, kendatipun ini adalah pertama kalinya Indonesia ambil bagian. “Meskipun tidak banyak komunitas Indonesia di Ballarat tapi saya mendapatkan feedback yang cukup besar. Komunitas Ballarat secara umum menyambut dengan amat baik, mereka ingin sesuatu yang berbeda di Ballarat. Dan mereka tahu bahwa Indonesia adalah negara yang sangat besar dan kaya akan sejarah. Inilah mengapa mereka ingin mengenal lebih dalam lagi dan saya pun ingin menunjukkan keindahan Indonesia.”
Tavin akan bertugas sebagai Duta Budaya Indonesia untuk Ballarat selama dua tahun ke depan. Dan sebagai projek pilotnya ia berniat untuk mengadakan Indonesian Stand di Harmony Festival Ballarat 2015 yang akan mencakup perkenalan mengenai makanan dan adat istiadat Indonesia secara umum. Tavin pun berharap pihaknya akan mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia melalui Konsulat Jenderal RI di Melbourne.