Kalau biasanya komedian-komedian cenderung memiliki pembawaan yang ekspresif dan rame, Dodit Mulyanto justru menghibur dengan gaya berbeda. Lewat mimik dan intonasi yang datar, Dodit yang mengawali karier komedinya sebagai finalis Stand-Up Comedy Indonesia musim ke-4 (SUCI 4) Kompas TV, sukses diingat dan dikenal. Apalagi dengan mimik minim tapi konyol, ia juga membawakan leluconnya dengan aksen Jawa yang kental. Belum lagi bahasan-bahasannya seringkali bernada sarkastis.

Diawali Serba Pasrah

Caranya berkomedi pun ternyata tidak berbeda dengan gerak-geriknya di luar panggung. Saat ditanya mengenai cerita awal mulanya berlabuh di dunia stand-up comedy, Dodit yang dulunya masih bekerja sebagai guru, mengaku tidak sengaja terjun melawak gara-gara dorongan dari teman-temannya. “Saya nggak pernah berpikir untuk menjadi komedian atau melakukan stand-up comedy, waktu dulu saya sudah pasrah saja untuk menjadi guru seumur hidup,” canda pria berusia 33 tahun ini.

“Aku tuh orangnya nggak aktif, senengnya tidur-tiduran, nggak ngapa-ngapain, jadi aku disuruh temanku untuk stand-up, yowes aku coba saja, ternyata aku berbakat ya,” ujar Dodit sambil diakhiri tawa kecil. “Selama hidup aku melakukan kegiatan paling bener tuh ya stand-up, hal-hal lain yang kulakukan tuh kesannya nggak maksimal,” tambahnya.

Begitu pula dengan ciri khas Dodit membawa biola. Kebolehannya dalam memainkan alat musik sambil berkomedi ini ternyata dimulai dengan tidak sengaja karena tuntutan pekerjaannya sebagai guru. “Aku juga mulai main biola karena disuruh. Aku kan awalnya guru Geografi, terus sama kepala sekolah disuruh sekolah musik untuk ngajarin anak-anak kecil, jadi aku disuruh les biola sampai bisa jadi guru musik. Akhirnya saat kenal stand-up aku pikir, biar beda apa ya? Ya sudah akhirnya aku inisiatif stand-up sambil main biola,” ujar Dodit tersenyum.

Dodit Mulyanto berpose mesra bersama Buset

Pengalaman (Kurang) Lucu dengan Penonton

Gaya komedi Dodit yang khas ternyata tidak selalu ampuh untuk seluruh macam penonton dan acara yang harus dihiburnya. Seperti komika-komika lainnya, Dodit pun pernah mengalami rasanya mencoba melawak di depan penonton yang kurang responsif, mulai karena panggung yang terlalu jauh dari penonton, hingga saat harus menghibur penonton dengan perbedaan umur yang terlalu jauh.

“Saya pernah stand-up di atas panggung yang tingginya tiga meter, jarak dari panggung ke penonton sepuluh meter, outdoor, hujan deras, terus penontonnya makan, penontonnya itu Polisi Militer Angkatan Laut Batalyon,” cerita Dodit. “Tapi kalau dulu-dulu lebih parah, kadang kita nggak bisa pilih mau pentas di mana, semua komika pasti mengalami ini juga. Contohnya, dulu aku pernah stand-up di Car Free Day atau di pasar malam. Coba bisa bayangin nggak sih,” lanjut Dodit yang mengaku biasanya situasi acara jauh lebih menantang daripada penontonnya sendiri.

“Kalau penonton nggak ketawa, ya gimana, jangan down, karena itu nggak menyelesaikan masalah. Kita harus berdamai dengan diri kita. Kalau kita sekarang nggak lucu, kan nggak berarti kita akan nggak lucu terus, siapa tau kita nggak lucu selamanya,” kata Dodit sambil tertawa (kami pun ikut tertawa, keras). “Kalau nggak lucu mungkin karena ada frekuensi yang salah, misalnya bahan pembicaraannya nggak nyampe, atau memang yang diajak ngomong usianya berbeda,” jelasnya lebih serius. “Seperti mencoba ngomongin media sosial ternyata penontonnya udah tua-tua banget, kita ngomongin Instagram, mereka punyanya telegram. Kayak gitu kan rasanya jadi kayak mau meninggal,” celetuk Dodit.

Terus Menyelami Hal Baru

Walau mengaku memulai kariernya dengan pasrah, ia terbukti tidak takut mencoba hal-hal baru. Setelah beralih profesi dari guru Geografi menjadi guru yang bisa bermain biola, hingga kemudian hijrah ke ranah komedi, Dodit kini juga makin dikenal karena terlibat banyak proyek film. Apalagi film-film bergenre komedi yang dibintanginya laris manis ditonton. Mulai dari Talak 3 (2016), Cek Toko Sebelah (2016), Susah Sinyal (2017), Kulari Ke Pantai (2018), dan banyak lagi.

Bukan Dodit Mulyanto jika tidak bikin heboh, salah satunya minta digendong MC saat press conference acara Springnation berlangsung

Tawaran main film pun terus mengalir. Kini tak cuma film komedi tapi juga genre yang lebih serius. “Saya pernah ditawari untuk memainkan peran sebagai orang gila yang bisu, keterlaluan banget, ya,” tambah Dodit sambil bercanda.

“Namun kalau ditanya untuk sekarang lebih pilih stand-up comedy atau bermain film, jawabannya saya lebih memilih berkebun,” jawab Dodit serius. Dodit sedang tidak bercanda, rupanya hobi Dodit salah satunya memang berkebun. Selain itu ia juga suka hiking bersama teman-teman sembari mendokumentasikannya untuk vlog-nya di Youtube.

“Aku nggak punya harapan apa-apa pas ngelawak, melihat penonton tertawa saja aku sudah senang banget,” jawab Dodit saat ditanya tujuannya berkomedi. “Sekarang aku lebih fokus untuk menjalani hidupku saja. Jadi kalau ada tawaran film yang terlalu aneh-aneh, aku sekarang nggak dulu deh,” akunya. Walau begitu ia tetap terlibat di beberapa film yang akan segera syuting dan tayang di bioskop Indonesia.

 

 

 

 

Asa