Pada tanggal 9 Juni hingga 24 Juni 2022, Melbourne dan Brisbane kedatangan tamu istimewa dari Indonesia, yaitu peraih medali emas 2021 South East Asian Games (SEA Games) cabang olah raga basket putra, Tim Nasional Basket Putra Senior Indonesia. Timnas basket putra ini berkunjung dalam rangka program latihan untuk mempersiapkan International Basketball Federation (FIBA) Asia Cup 2022 dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah. Program yang direncanakan oleh FIBA Oceania itu terdiri dari serangkaian 10 pertandingan melawan tim basket lokal di Victoria dan Queensland dengan tujuan untuk membiasakan tim Indonesia dengan gaya bermain tim Australia.

Persiapkan Indonesia untuk FIBA Asia 2022
“I think this is a really great opportunity for them (timnas basket putra) to play different competition towards what they used to in their country. They are really here to just prepare for the FIBA Asia Cup which is in July. The Federation actually contacted FIBA Singapore who we worked closely with and they wanted to go to a country that’s close by, that have some really good competition. We get them 10 games for them to play against, I think this is a great opportunity for them to continue to work on preparing and hopefully they are successful in July,” ujar Annie La Fleur, development manager dari FIBA Oceania di acara sambutan dan makan malam di ruang Bhinneka KJRI Melbourne yang diadakan pada tanggal 9 Juni malam itu.
Adapun program ini telah direncakan sekitar dua bulan setengah yang lalu, bahkan sebelum memenangkan SEA Games 2021. Indonesia menargetkan tim basket putra seniornya untuk memposisikan diri dengan level kompetisi yang tertinggi mengingat statusnya sebagai tuan rumah di FIBA Asia Cup tahun ini.
“Kita merasa persiapan di Australi ini akan sangat berharga karena kita akan familiar dengan postur, cara bermain, dan speed, dan tempo bagaimana orang-orang Australi ini main basket. Jadi kita ingin tim kita lebih familiar aja. Dan menurut saya ini juga merupakan salah satu pengalaman paling berharga bagi anak-anak karena kita tahu Australi ini ranking 3 di dunia untuk bola basket, jadi level of competitionnya juga sangat tinggi bagi anak-anak,” tutur Jeremy Santoso, manager timnas basket putra.. Dirinya juga berpendapat bahwa akan sangat penting bagi timnas basket putra Indonesia untuk sebisa mungkin membiasakan diri melawan tim basket Australia terutama karena Indonesia akan satu grup dengan Australia, Jordania, dan Saudi Arabia di FIBA Asia Cup tersebut.

72:74 Melawan Waverly Falcons
Dari 10 exhibition matches yang dijadwalkan, pertandingan timnas melawan klub basket lokal, Waverly Falcons, yang diadakan pada hari besar, Queen’s Birthday tanggal 13 Juni tersebut menarik sejumlah besar warga Indonesia di Melbourne. Pertandingan yang diadakan di Waverley Basketball Centre itu berlangsung seru dengan kedua tim saling mengejar poin satu sama lain.
Meski terpaut 14 poin dengan skor 42:28 di akhir babak kedua, dengan tembakan-tembakan three-pointers jitu dari Abraham Damar Grahita, M. Arighi, dan Andakara Prastawa, Indonesia berhasil mengejar ketinggalan mereka. Selain itu, pemain veteran seperti Arki Dikania Wisnu dan Brandon Jawato pun bermain cantik selama pertandingan dengan berbagai rangkaian assist, pass, dan rebound yang terkoordinasi dengan sempurna.
Di sisa 4 detik terakhir pertandingan Indonesia bahkan berhasil unggul 1 poin dengan skor 72:71. Namun, sayangnya dikarenakan beberapa foul dan technical foul oleh tim Indonesia, Falcons menerima 3 free throws dan alhasil berhasil memenangkan pertandingan dengan skor akhir 72:74.

Tetap Bermental Teguh dan Positif
Performa timnas Indonesia dapat dikatakan fluktuatif. Dari 4 pertandingan di Victoria, Indonesia kalah jauh melawan Diamond Valley Eagles dengan skor akhir 108:80. Namun, mereka berhasil menang melawan Wyndham Devils dan Eltham Wildcats. Dengan kekalahan mereka melawan Waverley Falcons, statistik kemenengan dan kekalahan timnas Indonesia berimbang 2:2.
Rajko Toroman, head coach dari timnas basket putra senior menyayangkan absensi dari para pemain tim yang bertubuh relatif lebih tinggi seperti Marques Bolden yang sedang cidera dan Derrick Michael yang tidak ikut hadir di Australia. Dirinya berpendapat bahwa timnya memiliki kelemahan fisik dari sudut tinggi badan pemain dan juga kelemahan teknis seperti banyaknya pelanggaran turnover dan foul.
Meski demikian hal itu tidak mempengaruhi kondisi mental para pemain dan justru menjadi pembelajaran bagi mereka untuk 6 pertandingan kedepannya di Queensland.

“It was a great game, even though we lost the game, I still feel like we won the game. I feel robbed by the ref (referee), but you know what we were here to learn, gain more experience, and to build our chemistry, and we did that today,” jawab Wisnu, sang kapten tim. Dirinya juga mengatakan bahwa salah satu hal terpenting dari keempat pertandingan melawan tim lokal di Victoria adalah will dan determination dari para pemain. Meski mengakui bahwa sangat melelahkan untuk bertanding 4 hari berturut-turut, namun Wisnu dan timnya bertekad untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan dan terus mematangkan strategi dan sistem permainan yang telah dirancangkan oleh pelatih tim mereka.
Sentimen Wisnu itu juga digemakan oleh Abraham, pemain shooting guard.
“It’s a second division of the league dibawah NBL1, tapi standarnya tinggi banget dan mungkin jauh lebih bagus dari NBL Indonesia. Dan kita merasa kita dapat lawan yang kita ga bisa dapat di Indonesia. About today’s game, I’m proud of my guys, we never give up! Kita ketinggalan tapi kita bisa come back dan kita hampir menang, cuma memang kita banyak sekali PR. Terutama di bagian turnover, jadi we got to work on it, we gotta play better,” tutur Abraham usai pertandingan melawan Waverley Falcons.
Phoebe
Foto: Ariya kurniawan (@ariyakurniawan16)
[…] tanggal 9 Juni hingga 24 Juni 2022, Melbourne dan Brisbane kedatangan tamu istimewa dari Indonesia, yaitu peraih medali emas 2021 South …(SEA Games) cabang olah raga basket putra, Tim Nasional Basket Putra Senior Indonesia. […]