Kondisi pasar properti saat ini tetap berada dalam tekanan yang diakibatkan oleh COVID-19. Bagi konsumen yang hendak membeli properti pertama mereka, atau berencana untuk memperluas atau memperkecil hunian, atau bagi para investor; kondisi saat ini memberikan ketidakpastian bagi mereka untuk mengambil keputusan. Sejak COVID-19 menginfeksi Australia sejak kuartal pertama 2020, telah terjadi beberapa penyesuaian terhadap pasar ekonomi makro yang berimplikasi pada pasar properti seperti:
- Bank Sentral Australia telah melakukan pemotongan tingkat suku bunga hingga dua kali pada bulan Maret menjadi 0.25%;
- Bank-bank besar telah memberikan dukungan kepada konsumen hipotek (mortagee) berupa penundaan pembayaran cicilan atau pemotongan tingkat suku bunga;
- Tekanan terhadap nilai tukar AUD terhadap mata uang lainnya yang berimplikasi terhadap penurunan nilai properti di Australia yang terlihat semakin murah bagi investor luar;
- Subsidi-subsidi pemerintah hingga $25,000 untuk mendorong dan mempertahankan minat pembeli lokal; dan
- Agen-agen properti menjadi lebih proaktif dan melakukan penyesuain proses kerja mereka dengan menggunakan teknologi-teknologi terkini, seperti online auctions, virtual video inspection, augmented reality videos.
Dibandingkan dengan kondisi properti pada saat kita menghadapi virus SARS atau Global Financial Crisis, tingkat oportunitas para calon pembeli properti pada saat ini jauh lebih baik dikarenakan rendahnya tingkat suku bunga, nilai properti di bawah nilai pasar yang seharusnya, serta prospek pertumbuhan yang kuat di Australia dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya.

Musim semi adalah musim yang selalu memberikan semangat baru serta respon / positif di pasar properti berdasarkan tren tahun-tahun yang berlalu. Dengan peningkatan suhu yang menjadi lebih bersahabat dan ditunjang dengan ketersediaan properti di pasar serta dukungan perbankan dalam pemberian pinjaman, akan mampu memberikan kontraksi positif bagi calon pembeli.
Dalam kondisi lockdown kedua kalinya di Melbourne akibat Stage 4 Restrictions telah memberikan tekanan lebih jauh bagi pemilik properti dan investor saat ini yang mengandalkan pembayaran cicilan dari rental properti atau melalui pendapatan utama mereka yang melebihi dari 30% nilai pendapatan. Hal ini dikarenakan dari lockdown, banyak orang mengalami penurunan pendapatan ataupun kehilangan pekerjaan mereka. Serta banyak penyewa yang mengajukan penurunan biaya sewa atau properti yang kosong karena tidak ada peminat akibat nilai sewa yang tidak terjangkau. Dari kondisi-kondisi di atas mengakibatkan banyaknya pemilik properti harus melepaskan properti mereka karena ketidakmampuan mereka untuk melakukan pembayaran kewajiban di atas kemampuan mereka saat ini. Dan hal ini akan memberikan tekanan harga properti secara rata-rata sebesar 10%-15% di Melbourne.
Para praktisi pasar properti menyakini bahwa akan terjadi titik balik di pasar setelah lockdown berakhir dan musim semi tiba dikarenakan telah terjadinya perlambatan pasar sebelum musim semi dan banyaknya calon pembeli yang menahan keinginan mereka untuk membeli tetapi dibatasi oleh kondisi lockdowndan juga oportunitas yang tersedia bagi calon pembeli untuk mendapatkan properti dengan harga di bawah nilai wajar.
Properti-properti yang memiliki lokasi dengan transportasi umum, sekolah, daerah rekreasi, dan sarana-sarana penunjang lainnya serta daerah yang memiliki tingkat owner-occupier tinggi akan menjadi daerah sasaran utama bagi calon pembeli guna mengambil kesempatan yang tersedia pada saat ini. Hal ini akan memberikan induksi positif terhadap harga properti di daerah-daerah yang memiliki ketersediaan fasilitas dan infrastruktur di atas.
Musim semi adalah waktu yang baik bagi semua pelaku pasar untuk mengambil momentum yang tepat. Guna melakukan perencanaan yang tepat untuk memilih properti berdasarkan kondisi saat ini yang tidak menentu diperlukan informasi-informasi yang tepat dan terpercaya. Dalam semua kondisi selalu ada sisi positif yang dapat digunakan dalam perencanaan tersebut.
Xynergy Realty dapat membantu memberikan konsultasi bagi calon pembeli berdasarkan informasi yang tersedia guna perencanaan yang lebih baik.

Alain Warisadi,
CEA (REIV), CA (MFAA), TAA, CIT (M), CPS (RE), Dipl FMBM, B.Ec (Fin), FIML
Co-property Writer/ Property Consultant
Finance Consultant (Mortgage Broker)
Licensed Estate Agent
Harvard University Scholar
LinkedIn:Â au.linkedin.com/in/awarisadi