13, Sahabat atau Musuh?
Pembaca setia Buset, tahukah Anda kalaudi bulan ke-7 ini, Majalah Buset berulangtahun yang ke-13? Bila diibaratkan umur manusia, anak berumur 13 tahun biasanya sedang dalam proses menuju kedewasaan–sebuah hal yang dipandang sangat baik.
Namun, di sisi lain, angka 13 juga punya stigma sebagai pertanda buruk. Bahkan ada lho istilah tersendiri bagi orang-orang yang punya ketakutan berlebihan terhadap angka 13 dan disebut triskaidekafobia.
Ada juga orang-orang yang punya ketakutan pada hari Jumat yang jatuh pada tanggal 13 dan biasanya diistilahkan paraskavedekatriafobia atau friggatriskaidekafobia.Aneh-aneh saja ya? Tapi nyata!
Nah di ulangtahun Buset yang ke-13, kami juga ingin menelaah lebih dalam mengenai angka 13 ini. Seserius apa sih orang-orang terhadap angka ini? Yuk, simak bareng-bareng!
Angka 13 Sebagai Lambang Kesialan
Konon, ketakutan akan angka 13 sebenarnya timbul dari kebudayaan Barat terkait kepercayaan Katolik dan Kristiani. Yudas Iskariot yang tercatat sebagai seorang tokoh pengkhianatmerupakan orang ke-13 yang hadir dalam Perjamuan Terakhir Yesus.
Ketakutan akan bilangan ini juga mempengaruhi bangsa Viking yang mempercayai bahwa Loki dalam panteon Dewa Norwegia merupakan Dewa yang ke-13 yang kemudian menerima kabar dari kepercayaan orang Kristen bahwa ia adalah Iblis atau malaikat ke-13.
Puluhan kasus di dunia yang tercatat juga menggambarkan besarnya pengaruh triskaidekafobia di kalangan masyarakat. Beberapa yang menarik adalah tentang tidak adanya bangunan tinggi yang memiliki lantai ke-13, pesawat penumpang seperti Continental Airlines yang tidak menyediakan kursi nomor 13, tidak adanya mobil balap nomor 13 pada Formula 1, dan keengganan dari penyanyi Amerika Serikat, John Mayer, untuk mengisi suara bahkan membuat lagu untuk diposisikan di urutan ke-13 dari albumnya yang berisikan 14 lagu tersebut.

Mengutip IDN Times, angka 13 “diasingkan”dari hal-hal bersifat positif karena berdekatan dengan ‘nomor sempurna’, yaitu angka 12, sehingga secara otomatis dianggap memiliki sifat berlawanan.
Beberapa kejadian historisjuga membuktikan keberadaan dampak negatif yang ditimbulkan angka tersebut, misalnya sajasaat lima bom berhasil diledakkan dalam Buckingham Palace, Inggris,oleh kelompok Nazi Hitler pada tanggal 13 September 1940. Atau keberadaan badai besar di Asia Selatan pada tanggal 13 Januari 1989 yang menewaskan nyawa 300.000 masyarakat Chittagong, Bangladesh. Selain itu, terdapat contoh yang baru pula, Tupac Shakur, seorang rapper terkenal meninggal pada Jumat 13 September 1996 dan Princess Diana mengalami kecelakaan di pilar ke-13 lorong Pont de I’Alma di Paris.

Menanggapi penolakan akan angka ini, seorang anggota Human Factors and Safety Behaviour dari Universitas Helsinki, Institut Ilmu Perilaku di Finlandia bernama Igor Radun menegaskan tidak adanya kejanggalan pada angka 13 karena tidak ada dasar penuduhan yang jelas. Ia mengatakan bahwa rasa takut terhadap angka tersebut merupakan reaksi alami manusia terhadap sesuatu yang unik dan sepenuhnya adalah buatan otak mereka sendiri.
Angka 13 Sebagai Lambang Keberuntungan
Selain menjadi angka keberuntungan Majalah Buset tahun ini, angka yang dianggap membawa malapetaka bagi sebagian orang menjadi bilangan terfavorit bagi kalangan lainnya.
Bagi masyarakat Yahudi, misalnya, ketika anak laki-laki menginjak usia 13 tahun, mereka akan melakukan upacara mitzvah sebagai kewajiban agama. Bila sudah melalui prosedur upacara, ini menandakan bahwa anak tersebut sudah dewasa dan secara moral dapat bertanggungjawab bagi diri mereka sendiri.
Angka 13 justru berarti semoga berhasil atau good luck di Italia karena dinilai sebagai jumlah yang menguntungkan, terlebih dalam hal perjudian.

Di dunia selebriti, angka 13 jarang dihindari. Penyanyi terkenal Taylor Swift, misalnya, menganggap bilangan tersebut sebagai angka keberuntungannya dan tidak jarang memamerkan kesukaannya terhadap angka tersebut kepada dunia. Pada albumnya yang berjudul RED, wanita yang lahir tanggal 13 Desember 1989 ini memiliki lagu berjudul “The Lucky One” yang memiliki 13 detik intro dengan kata “lucky” dinyanyikan 13 kali. Fakta unik lainnya, pelantun “Delicate” ini sendiri mengatakan akan selalu menang penghargaan bila duduk di baris ke-13 atau row M (abjad ke-13) di acara penghargaan. Nama akun Twitter-nya saja sudah menggambarkan kegemarannya pada angka tersebut (@taylorswift13).
Contoh lain yakni Mary-Kate dan Ashley Olsen yang notabene kondang dengan sebutan Olsen twins asal Negeri Paman Sam lahir tepat hari Jumat tanggal 13 Juni 1986.
Memang tampaknya tidak semua orang termakan “takhayul” keburukan dari angka ini. Beberapa penggunasitusKaskusmisalnya, menerangkan bahwa mereka tidak peduli tentang hal-hal yang ada di balik angka tersebut. Seorang pria berkomentar tentang bagaimana tanggal 13 menjadi hari jadinya dengan kekasihnya dan bagaimana mereka masih bersama hingga saat itu. Pengguna situs lainnya juga secara sederhana menuturkan kesukaannya pada bilangan tersebut dan selalu memakai kaos pemain bola yang bernomor 13.
Pada akhirnya, suka atau tidak, angka 13 memiliki makna tersendiri bagi setiap kita. What are your thoughts on number 13, pembaca Buset? Is it good or bad?
Nasa