(Ki-ka) Eleanor, Sarah, Rosie, Fiyona

Pocket Change pop up shop

Akhir Mei silam empat sekawan Fiyona Alidjurnawan, Rosie Downie, Eleanor Toulmin dan Sarah Agboola menjalankan pop-up shop bertajuk Pocket Change yang secara khusus menyediakan pakaian wanita berkantong. Menurut survey yang dilakukan Fiyona bersama rekan-rekannya, kebanyakan wanita jaman sekarang memilih untuk mengenakan pakaian yang memiliki kantong agar lebih ringkes menyimpan benda-benda kecil. Inilah yang kemudian dijadikan fokus Pocket Change pop-up shop, yakni menerapkan konsep bahwa pakaian wanita bukan hanya mengenai fashion, tetapi juga fungsional. “From the Wade Master of Entrepreneurship, we’re a team of four, team of all female, and we believe that this problem resonates with all of us and all the women in the world but because it is such a small thing, it’s often overlooked. And that’s how the idea came to mind,” ujar Fiyona.

Projek unik ini merupakan salah satu mata kuliah “Garage Project” dari jurusan Master of Entrepreneurship yang tengah mereka dalami di the University of Melbourne, dimana mereka diberikan modal hingga $1,000 dan harus menjalankan suatu bisnis yang minimal dapat mengembalikan modal tersebut dalam waktu 12 minggu.

Para pengunjung dapat menikmati makanan ringan sambil bersosialisasi di malam pembukaan
Para pengunjung dapat menikmati makanan ringan sambil bersosialisasi di malam pembukaan

Bersama ketiga temannya, wanita asal Jakarta, Indonesia itu lalu mulai memilah produk yang akan ditawarkan berdasarkan tiga persona. Pertama adalah wanita karir yang mandiri dan memiliki pekerjaan tetap, kemudian wanita yang suka bepergian ke pesta, dan persona yang terakhir adalah untuk target market wanita yang lebih dewasa.

Pocket Change pop-up shop berhasil menyediakan 200 pakaian wanita yang memiliki kantong karya 20 perancang busana asal Australia dan Indonesia. Peggy Hartanto, Shandy Aulia, dan D.O.M Indonesia adalah beberapa brand Indonesia yang dapat dijumpai. Bahkan desainer busana asal Bekasi, D.O.M Indonesia, Jessica Sambudiono turut datang dari jauh demi menghadiri acara tersebut. “I chose them because through this is actually a good opportunity for them to be able to market their products here… Maybe after Australia they can expand to other markets such as the U.S or other countries,” papar Fiyona.

Acara pembukaan Pocket Change pop-up shop bukan hanya dihadiri oleh orang Indonesia saja, tetapi dari berbagai macam latar belakang. Setelah beberapa kata sambutan dari Fiyona dan Eleanor, pengunjung dipersilahkan membeli pakaian yang tersedia, sekaligus mengikuti silent auction untuk mendapatkan gaun rancangan Peggy Hartanto atau Finders Keepers.

Tidak disangka, konsep baju yang ditawarkan dilirik ratusan mata dan berhasil meraup keuntungan yang lumayan besar. Untuk setiap pakaian yang terjual, Pocket Change mendapatkan 10% komisi. Seluruh keuntungan yang diperoleh kemudian digunakan untuk menunjang program beasiswa bagi perempuan yang belajar Master of Entrepreneurship di kampus yang sama.

 

 ** Apa Kata Mereka **

Maria Luisa Sumargo, 20
Maria Luisa Sumargo, 20

Fiyona is my close friend. I think the event went really well, ini saja sudah rame banget. Coincidentally, Fiyona also asked me to be one of the models for the pocket change because she needed 2 people for it.

I think that in the future Fiyona would need get a bigger place, because there are a lot of people here, and if there is a bigger place, there would be even more people there.

 

Yuli Muntari, 52, Perwira
Yuli Muntari, 52, Perwira

Menurut aku acara seperti ini sangat menarik ya, untuk kita bisa berkumpul juga. Terus bisa memperkenalkan orang kita (Indonesia) sebagai desainer itu bagus sekali, jadi bisa terkenal di negara tetangga. Salah satu anggota perwira juga kenal dengan saudaranya ibunya Fiyona.

Acaranya ini sepertinya kurang promosi ya, kedepannya mungkin tempatnya juga lebih besar lagi, ini kan baru pertama kali jadi mungkin masi mencoba. Jadi bisa muat orang banyak, seperti ini kan sangat ramai ya.

 

Jessica Sambudiono, 23, D.O.M Indonesia
Jessica Sambudiono, 23, D.O.M Indonesia

Kebetulan kita dihubungi oleh tim Pocket Change untuk ikut acara ini. Fiyona itu sama aku temenan. Acaranya so far is amazing, dan poin dari acara ini memang bagus banget ya, kita pun dari D.O.M Indonesia ikut karena kita setuju banget sama pemikiran-pemikiran dari acara ini. It’s not only about fashion, but also about function.

 

Sasha