Mengawali Bulan Ramadhan, Konsulat Jenderal RI di Melbourne mengadakan acara buka puasa bersama sekaligus memperkenalkan Bendahara dan Penata Kerumahtanggaan (BPKRT) Elfan Agus Triyanto dan dua pejabat baru Garuda Indonesia untuk area VIC/TAS/SA, yaitu Boydike Kussudiarso selaku General Manager dan Join Kulit selaku Station and Service Manager.
Usai mendengarkan kata sambutan, hadirin dijamu dengan makanan kecil pembuka puasa seperti risoles dan kolak. Sebelum makan malam disajikan, Elfan Agus beserta istri dan anak mereka dipersilahkan maju ke panggung guna memperkenalkan diri. “Saya lahir di Kudus, Jawa Tengah, lalu sekolah di Semarang. Sebelum lulus sudah dapat kerjaan, tiga kali pindah, itupun dari gaji yang paling kecil, tetap dijalani dengan kejujuran,” katanya ramah.
Elfan lalu berbagi sedikit cerita mengenai karirnya yang dimulai dari mendaftar sebagai pegawai negeri sipil. Setelah dipercaya menjadi panitia pengadaan BDF (Bali Demokrasi Forum), ia lalu ditempatkan di Papua New Guinea yang bila dibandingkan dengan Melbourne dari segi kenyamanan dan keamanannya terpaut jauh. “Harusnya pindah ke Melbourne pada Bulan Februari, tetapi susah pengajuan visa–nya karena bertepatan dengan kejadian Bali 9, ternyata pengaruhnya besar. Setelah saya mengajukan aplikasi beberapa kali, baru bulan Mei lalu visa saya jadi,” jelasnya.
Acara perkenalan pun dilanjutkan oleh kedua pejabat Garuda Indonesia, Boydike Kussudiarso, disusul oleh Join Kulit. “Saya ini pintar nyanyi, istri juga. Jadi kalau ada acara seperti ini lagi, jangan segan-segan untuk mengundang kami,” paparnya seraya bercanda.
Sambil menikmati santap malam, masyarakat pun berkesempatan untuk berkenalan lebih dekat dan santai dengan ketiga pendatang baru tersebut.
Sebelum meninggalkan KJRI, ummat Muslim diundang untuk mengikuti Shalat Taraweh bersama-sama.
** Apa Kata Warga **
Menurut aku acara kayak gini bagus ya, disamping bisa buka puasa, juga untuk gathering WNI yang ada di sini biar juga kenal orang-orang Konjen kan, jadi tau kalau KJRI itu ada di sini untuk membantu masyarakat dan bukan untuk menjaga jarak. Jadi kita kayak jadi teman, jadi saudara.
Cuma karena Melbourne luas ya jadi nggak begitu banyak WNI yang datang. Mungkin juga tahu, tapi karena cuaca atau apalah jadi nggak datang. Mungkin lain kali kalau orangnya lebih banyak, bisa lebih bagus. Kalau tempatnya sudah bagus sih, karena kan pasti tau konjen dimana. Makanannya juga enak, mantap.
sasha