Situs e-commerce asal tanah air, Bukalapak, membuka pusat riset dan pengembangan (R&D) di kota teknologi terkemuka Australia, Melbourne pada akhir Januari kemarin. Pusat Teknologi atau Technology Hub ini akan membuka 65 lowongan pekerjaan full-time selama lima tahun kedepan dan akan merekrut tim engineering senior dengan fokus pada bidang Analytics, Artificial Intelligence (AI), dan R&D.

Pusat Teknologi yang direncanakan kurang lebih 6 bulan yang lalu itu selain merupakan basis internasional pertama bagi Bukalapak juga bertujuan untuk membangun kerjasama antara talenta teknologi dari Indonesia dan Australia. Tim teknologi tersebut diharapkan akan membuka kesempatan untuk kolaborasi strategis dan peningkatan skill teknologi bagi Bukalapak dalam upayanya untuk menembus pasar e-commerce internasional.

“Sebagai perusahaan teknologi all-commerce yang bertujuan mengubah kehidupan melalui teknologi, Bukalapak berkomitmen untuk terus tumbuh dan mengembangkan layanan inovatifnya melalui tim teknologi yang tangguh. Ekosistem teknologi Melbourne merupakan basis yang ideal bagi Bukalapak untuk mendirikan hub teknologi ini yang memungkinkan talenta teknologi Indonesia untuk bekerja sama dengan para praktisi di bidang teknologi dari Australia dan seluruh dunia, ”ujar Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo.
Pembukaan Senin pagi hari itu turut dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu yang baru, Dr. Siswo Pramono. Beliau berharap dengan dibukanya pusat teknologi ini, talenta teknologi dari kedua negara dapat bertukar ilmu dan informasi seputar penggunaan teknologi yang akan membawa dampak positif bagi orang banyak.
Pusat Teknologi Bukalapak tersebut juga merupakan hasil dari perjanjian dagang komprehensif IA-CEPA yang bertujuan meningkatkan pertukaran ilmu dan keterampilan bagi sumber daya manusia di kedua negara.
