Telah dibukanya border Australia, membuat orang Indonesia mulai merencanakan perjalanan ke Australia untuk beberapa kepentingan, misalnya seperti pendidikan, pekerjaan dan lain-lain.

Maret kemarin, melalui fitur live Instagram, Buset mengundang Yapit Japoetra, seorang pakar imigrasi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 19 tahun.
Dengan sangat antusias, para peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan visa kepada agen imigrasi berpengalaman tersebut.
Yapit memberikan jawaban pada setiap pertanyaan dengan sangat detail dan jelas, walau waktu yang tersedia cukup singkat di tengah kesibukannya.
Beberapa pertanyaan diajukan oleh Buset dan para peserta diantanya:
- Kini mahasiswa Indonesia sudah boleh masuk ke Australia, lalu bagaimana dengan orang tuanya?
“Sejak 21 Februari 2022 Australia sudah open for everyone selama mereka memiliki visa, tapi harus sudah full vaksin. Orang tua sudah boleh apply visa sejak 21 Februari 2022. Nanti harus PCR, tidak perlu karantina lagi di Australia. Setelah sampai di Australia juga tidak perlu swab lagi, maka hanya perlu dilakukan monitoring mandiri.”
- Bagaimana dengan pelajar yang baru lulus atau bahkan yang lulusnya di Indonesia karena terjebak lockdown, apakah bisa mengambil Temporary Resident?
“Selama mereka selesai di Desember kemarin, dan selama mereka memegang student visa tetap masih bisa dihitung. Untuk pengaplikasiannya mulai November 2020, TR biasanya harus apply dari Australia, sedangkan pada saat lockdown banyak yang tidak bisa apply. Nah mulai November itu, hingga saat ini bisa apply dari luar Australia.
Untuk orang yang sekolah master di Australia, jika mendapat TR mulai November akan mendapatkan 3 tahun.
Saat ini juga, selama Anda memegang student visa bisa diperbolehkan kerja full time, tidak seperti sebelumnya.”
- Bagaimana dengan working holiday visa?
“Nah, working holiday visa itu kan mulainya pas mereka sampai 12 bulannya, jadi misalkan belum datang tapi masih berlaku itu masih bisa dipakai, lalu saat datang berlaku 12 bulan. Kalau sudah tidak berlaku, mereka bisa apply untuk another replacement.
Working holiday visa kalau dari Indonesia harus mendapatkan surat rekomendari dari Departemen Imigrasi Indonesia, yang biasanya setahun sekali atau dua kali itu dibuka pendaftaran, biasanya jika buka daftar itu akan habis dalam beberapa jam, karena sudah memiliki jatah yang naik secara bertahap.
Sebenarnya tergantung dengan Departemen Imigrasi Indonesia sendiri, apakah mereka buka kesempatan untuk antri surat rekomendasi. Biasanya nanti ada wawancara, baru nanti mendapatkan surat rekomendasi.”
- Jika sudah mendapatkan Working Holiday Visa dan sudah bekerja di Australia, apakah bisa untuk diubah menjadi student visa?
“Jika mau apply ke student visa, akan ada suatu section yang kita harus isi kenapa mau sekolah ini? Misalkan seseorang sudah datang dengan Working Holiday Visa tapi tiba-tiba mau sekolah, maka perlu untuk dipertanyakan. Intinya selama kita bisa meyakinkan imigrasi bahwa kita memang mau sekolah yang kemudian akan membantu karir kita.”
- Bagaimana dengan ketentuan pelajar yang sudah lulus?
“Orang kalau memiliki student visa dan lupa memperpanjang, selama masih 28 hari dari visanya habis, mereka masih bisa apply tapi hanya sekali saja. Kalau terlalu lama, jalan satu-satunya yaitu pulang ke Indonesia dan apply visa baru.
Ada beberapa pengecualian, misalkan orangnya sedang sakit dan harus dirawat di RS berbulan-bulan. Tapi jika alasan hanya karena lupa maka hanya diberi kesempatan 28 hari.
Kalau sudah lebih dari 28 hari, bisa di-banned selama 3 tahun tidak boleh apply TR. Tapi bisa dipertimbangkan dari pertimbangan surat sekolah, nilai dan lain-lain.”
- Bagaimana prosedur untuk PR bagi lulusan medical/dokter?
“Dokter itu memang saat ini sedang sangat dibutuhkan. Begitu mereka selesai sekolah, bisa apply untuk professional registration yang kemudian perlu internship selama 12 bulan kemudian baru mendapatkan full registration. Di Melbourne, dengan professional registration mungkin bisa dicoba untuk apply sebagai resident medical officer.”
Obrolan singkat di tengah kesibukan Yapit sangat menjawab apa saja yang menjadi pertanyaan kebanyakan orang. Dan dikarenakan waktu yang diberikan sangat singkat, para pendengar berharap bahwa sesi bincang-bincang dengan pakar imigrasi tersebut dapat diadakan kembali.
Dan untuk pembaca setia Buset yang tidak memiliki kesempatan untuk mendengarkan live Instagram Buset dengan Yapit Japoetra, jangan bersedih karena video sudah tersedia pada akun instagram Buset Magazine dan Youtube Buset Magazine.