Buka puasa bersama di Bulan Suci Ramadan memang tak asing lagi, apalagi di Indonesia. Tradisi kaum Muslim ini sudah dilakukan dari sejak dulu untuk mempererat tali silaturami, baik antara keluarga maupun teman-teman. Bahkan, tidak jarang buka puasa bersama dijadikan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman yang sudah lama tidak bertemu, yang mana merupakan salah satu bentuk ibadah dan keindahan pada Ramadan itu tersendiri.
Jika Ramadan di kampung halaman seringkali disibukkan oleh jadwal buka bersama (bukber) yang padat, misalnya saja bukber di sekolah, kantor, dan komunitas-komunitas masyarakat, di Melbourne pun situasinya tidak jauh berbeda. Umat Muslim Indonesia di Victoria turut menggelar bukber yang diawali oleh KJRI Melbourne.
Pada Jumat, 18 Mei kemarin, tak kurang dari 200 Umat Muslim hadir untuk beribadah di kantor perwakilan RI tersebut. Meski dihampiri hujan rintik-rintik, Bukber KJRI berlangsung lancar tanpa hambatan yang berarti. Para tamu kemudian disuguhi ta’jil manis seperti kolak dan gorengan-gorengan khas Indonesia untuk menghilangi rasa rindu akan atmosfir Ramadan di Tanah Air.
Tidak dapat disangkal, dinginnya Kota Melbourne pada bulan Ramadan tahun ini merupakan salah satu berkah sekaligus tantangan tersendiri. Selain itu, keberagaman orang Indonesia di Melbourne juga memberikan pengalaman yang unik. Sebagai contoh, bila kita terbiasa buka puasa bersama kerabat terdekat saja, di sini bisa bercengkerama dengan kenalan baru yang berasal dari berbagai latar belakang.
Bukber KJRI juga dihadiri oleh masyarakat beragama lain untuk bersilaturahmi. Ini serta merta memperlihatkan persatuan yang tak tergoyahkan pasca peristiwa bom di beberapa lokasi gereja di Surabaya yang terjadi tiga hari sebelum memasuki Bulan Ramadan. “Berbeda-beda tapi tetap satu”, tema inilah yang kemudian diangkat pada ceramah sholat tarawih.
Disampaikan bahwa Islam memerintahkan penganutnya untuk saling menghormati dan menghargai kaum lainnya. Bulan Ramadan ini juga merupakan salah satu kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mempererat tali persaudaraan sebagai saudara sebangsa.
Dengan demikian, aktivitas buka puasa bersama melahirkan makna dan fungsi yang teramat penting, yakni untuk meningkatkan iman dan secara bersamaan memajukan bangsa. Sejalan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, serta dengan keyakinan akan pentingnya sikap toleransi perbedaan tanpa pandang bulu, Ramadan sedianya menjadi bulan yang penuh keindahan dan kedamaian inklusif untuk semua kalangan.
APA KATA MEREKA
Ajeng Arfianti | Pelajar
Saya baru saja tahun ini datang ke Melbourne, jadi ini merupakan Ramadan pertama saya disini, begitu pula untuk hadir di buka bersama dari KJRI. Bedanya Ramadan disini itu lebih dingin, tapi juga waktu puasanya lebih cepat, cuma sebelas jam. Untuk atmosfir Ramadan disini sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan di Indonesia, apalagi karena sering kumpul-kumpul dengan teman-teman dari Indonesia.
Binti Mahmuda | Pelajar
Acara ini bagus sekali, saya senang bisa bertemu dengan teman-teman. Saya berharap di Ramadan ini akan semakin damai. Apalagi kemarin ada kejadian di Indonesia yang membuat kita semua sedih. Saya disini hanya bisa berdoa saja melihat berita-berita tersebut, saya tidak habis pikir dan benar-benar sedih melihat saudara-saudara kita di Indonesia mengalami hal seperti itu, apalagi terjadinya berdekatan dengan Bulan Ramadan.
Asa