Sedang ada dimana Anda saat berusia 19 tahun? Apa yang Anda lakukan di usia tersebut? Nyaris semua orang akan menjawab, sedang duduk di bangku kuliah berusaha tamat S1. Tapi berbeda dengan Aldrich Clarence, ia akan menjawab: sudah mendapat gelar S2.

Pria kelahiran Bandung ini berhasil mendapat gelar Master of Information Technology dari Deakin University, di usia teramat muda, 19 tahun. Tak heran jika kemudian Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan untuknya pada tanggal 9 Agustus 2018 lalu sebagai “Penyandang Gelar Master Termuda”.

Aldrich Clarence mendapat penghargaan dari MURI yang diberikan langsung oleh sang pendiri, Jaya Suprana

Aldrich rupanya tak pernah berpikir untuk lulus super cepat. “Saya tidak ada planning untuk lulus usia muda. Ini semua karena anugerah Tuhan, kerja keras, dan perjuangan,” paparnya. Meski begitu, soal kecintaannya pada bidang Information Technology (IT) memang sudah mulai tumbuh sejak masih kecil.

Ke depannya ia ingin terus mendalami dunia IT dan ingin terus melanjutkan studi hingga ke jenjang tertinggi. Menurutnya dunia kerja bisa menunggu.“Saya juga tertarik mencari pengalaman kerja, tetapi saya ingin lebih fokus di bidang riset untuk sekarang ini supaya saya bisa memperluas wawasan dan keahlian saya dalam riset.”

Menjelang Sumpah Pemuda 28 Oktober, Aldrich memiliki pesan yang ingin ia bagikan kepada seluruh anak muda Indonesia agar dapat tetap menjaga semangat dalam mencapai mimpi. “Terus belajar yang giat untuk mencapai cita-cita. Jangan khawatir atau berkecil hati jika menghadapi kegagalan. Akan tetapi, teruslah bangkit untuk menggapai apa yang ingin kau capai!”

Saat mendapat gelar Master dari Deakin University

Wawancara singkat Tim Buset harus segera disudahi, tapi di penghujung wawancara ia memberikan kutipan favoritnya. Kira-kira begini: You are the one who’s responsible for your own success (kesuksesan itu ditentukan oleh perjuangan diri sendiri).

 

 

 

 

Nasa