Baru-baru ini KJRI Melbourne mendapatkan kesempatan untuk dikunjungi delegasi tim kesenian dan pemerintah Kabupaten Banggai. Kesempatan ini ditujukan untuk mempertunjukkan kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Banggai sekaligus mempromosikan kabupaten tersebut sebagai destinasi pariwisata.
Acara ini tidak hanya disambut hangat oleh KJRI Melbourne, melainkan juga oleh Kedutaan Besar RI untuk Australia yang pada hari itu diwakili oleh Ghofar Ismail selaku Konsul Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Canberra. Beliau pada kesempatan itu menghanturkan terimakasihnya atas partisipasi Kabupaten Banggai dalam acara Festival Indonesia, sebuah pagelaran terbesar di Indonesia bersama Aceh, Papua, dan Sumatera Utara.
Konsul Ghofar mengutarakan ajang tersebut menjadi langkah pertama dalam menepati kesepakatan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang memiliki asa untuk menciptakan sebuah koneksi yang lebih erat dan meningkatkan jaringan perdagangan diantara kedua negara. “Tak kenal maka tak saying,” ujar Bapak Ghofar saat mengatakan tujuan diplomasi seni dan budaya seperti ini yang adalah mengenalkan kebudayaan-kebudayaan Indonesia kepada Australia. Melalui acara-acara inilah hubungan Indonesia dan Australia semakin erat sehingga karena kedekatan ini, kenyamanan dalam berdagang di antara kedua negara juga menguat.
Kabupaten Banggai adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Tengah yang merupakaan daerah bekas Kerajaan Banggai dan terbentuk oleh serangkaian pulau. Dengan kata lain, Kabupaten Banggai dikenal sebagai sebuah underwater paradise.
Kabupaten ini memiliki lebih dari 40 diving spots yang tidak kalah indahnya dengan yang ada di Raja Ampat. Tidak hanya itu, keunikan Kabupaten Banggai terletak pada keistimewaan faunanya seperti Burung Maleo dan Ikan Kardinal. Banggai juga terkenal kaya akan pertanian padi, perkebunan jagung, perkebunan cokelat, juga dari sektor perikanannya.
Karena alasan-alasan itulah perwakilah Bupati Banggai yang pada saat itu mewakili Bapak Bupati yang tidak dapat hadir pada kesempatan itu berharap bahwa Banggai mampu untuk go international secara ekonomi.
Sebuah tarian Senandung Tanah Babasal dipersembahkan dalam membuka acara pameran kebudayaan sore hari itu. Tarian ini merupakan sebuah pertunjukan seni yang adalah perpaduan gerak-gerik tarian seiring kidung lagu yang dinyanyikan dan dimainkan oleh penarinya. Tarian ini mempunyai unsur tempo dan irama yang cepat dan ceria. Sebuah tarian yang menceritakan sebuah negeri nan kaya yang rakyatnya cintai.
Ada pula persembahan sebuah tarian yang berjudul Tari Molabot. Dalam Bahasa Saluan, Molabot berarti menyambut. Tarian ini adalah sebuah tarian khas Kabupaten Banggai dan ditarikan selaku menyambut para tamu yang berkunjung ke Banggai. Tarian ini memiliki kiasan membujuk para tamu untuk tidak meninggalkan Kabupaten Banggai terlalu cepat dan menetap lebih lama lagi.
Menutupi pagelaran ini, tim kesenian Banggai mempersembahkan sebuah fashion show baju-baju yang terbuat dari tenunan kain Nambo khas Kabupaten Banggai. Para model dengan gaya memamerkan setiap busana yang dirangkai dengan begitu indahnya.
Apa Kata Mereka
Cherry dan Jessica, Murid SMA di Banggai
Kami senang sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk memamerkan tarian dan kebudayaan daerah kami di Australia. Ini kedua kalinya kami menarikan tarian-tarian khas Banggai di luar negeri. Sebelum ini, kami mendapatkan kesempatan untuk tampil di Eropa dan kami berharap bahwa misi go international kami dalam mengenalkan Banggai ke seluruh mancanegara dunia tidak berhenti di Australia.
Dania Deanaz Marsha
Mahasiswa Monash University
Aku selaku murid internasional dari tanah Banggai sangatlah bangga dan senang bisa melihat tanah kelahiranku memamerkan kebudayaan-kebudayaan kita melalui acara ini. Aku berharap bahwa lebih banyak orang lebih mengenal dan mengunjungi Banggai dan menjadi awal perkembangan daerah-daerah yang ada di Indonesia bagian timur lainnya.
Bintang
