
Berlalunya bulan suci Ramadhan kerap disambut dengan suasana silaturahmi melalui acara halalbihalal. Menjalin silaturahmi dengan kerabat dan teman setelah hari raya Idul Fitri merupakan sebuah tradisi yang digiati masyarakat Indonesia. Begitulah yang dilaksanakan oleh Masjid Baitul Ma’mur, salah satu masjid Indonesia yang terdapat di Victoria. Jatuh pada tanggal 15 Mei 2022, acara halalbihalal tersebut berlokasi di Masjid Baitul Ma’mur yang beralamat di 26 Maher Road, Laverton, Victoria.
Didirikan pada tahun 2013 sebagai wadah untuk komunitas Islam Indonesia di wilayah sekitarnya, Masjid Baitul Ma’mur kini merupakan bagian dari Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV). Setiap tahunnya, Masjid Baitul Ma’mur mengadakan kegiatan rutin dalam rangka hari perayaan Islam yang dapat dihadiri oleh peserta umum, termasuk Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri.

Cuaca yang cerah pun mendukung kelancaran acara, sehingga terdapat kurang lebih 300 peserta yang turut meramaikan halalbihalal Masjid Baitul Ma’mur. Berbagai kegiatan mengasyikan ditawarkan kepada peserta menghadiri acara tersebut, antara lain makan-makan BBQ dan lontong sayur, tato henna, face painting untuk anak-anak, serta kegiatan tausiyah. Acara utama halalbihalal diadakan secara outdoors di halaman belakang masjid, sementara tausiyah dilaksanakan di dalam ruangan Masjid.
Memulai kembali setelah pandemi
Asroni Zubair selaku ketua umum Masjid Baitul Makmur serta tim panitia telah mempersiapkan acara halalbihalal tersebut sejak hari raya Idul Fitri 1443 Hijriyah yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.

Ia mengatakan bahwa halalbihalal tahun ini cukup istimewa karena merupakan pertama kalinya acara tersebut diadakan secara langsung sejak dua tahun. “Selama pandemi kita mengikuti peraturan pemerintah. Kita tidak boleh kumpul-kumpul, sehingga halalbihalal dilaksanakan melalui zoom,” jelasnya mengenai kegiatan halalbihalal di tengah pandemi.
Menariknya, Asroni menyatakan bahwa terdapat beberapa hal menguntungkan yang dapat diambil dari adanya pandemi. Jemaah Baitul Ma’mur harus beradaptasi dengan segala keterbatasan yang terdapat di dalam pandemi.
“Di satu sisi, pandemi ada bagusnya karena itu menjadi masa training, misal anak-anak yang tadinya tidak bisa jadi imam, harus menjadi imam. Bapak-bapak yang belum pernah menjadi khatib, harus menjadi khatib. Itu sisi positifnya. Untuk sisi negatifnya, kita rindu suasana bertemu dengan teman-teman,” ceritanya.
Melibatkan berbagai pihak
Asroni menjelaskan bahwa salah satu tujuan acara halalbihalal tahun ini adalah untuk mempersatukan kembali jemaah yang dua tahun ke belakang sangat terbatasi ruang kegiatannya.
“Karena kondisi baru [transisi] dari pandemi, dua tahun kita tidak melakukan apa-apa. Lebaran dari rumah. Tahun ini pertama kali kita ketemu kembali, kita memberi tahu kepada masyarakat bahwa Baitul Ma’mur sudah normal, kita sudah bisa meramaikan masjid,” tuturnya.

Untuk itu, pihak Baitul Ma’mur telah mengundang berbagai pihak untuk turut hadir dalam acaranya. Selain masyarakat umum dan warga sekitar masjid, halalbihalal tersebut juga dihadiri oleh Ustadz Nuim Khayat untuk mengisi Tausiyah, pihak KJRI Melbourne yang diwakili oleh Konjen Kuncoro Waseso, IMCV, serta perwakilan masjid Indonesia lainnya.