Setelah sukses menggelar pidato berbahasa Indonesia pada tahun 2015 dan 2016, NAILA (National Australia Indonesia Language Awards) kembali hadir mengajak para warga negara Australia dan pemegang status penduduk tetap Australia yang belajar Bahasa Indonesia, untuk mengikuti lomba pidato bahasa Indonesia. Lomba ini juga terbuka bagi para pelajar Indonesia yang sedang menempuh kuliah S2 di Australia.

Pendaftaran NAILA 2017 telah dibuka. Para peserta bisa mengumpulkan video pidato bahasa Indonesia mereka hingga 1 September 2017 di situs NAILA. Tema untuk lomba tahun 2017 ini adalah ‘Asal-usul Kita/ Saya‘ atau Our/ My Origin(s)’. NAILA 2017 membuka 11 kategori dengan total hadiah senilai lebih dari $17.000.

Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di Australia dan NAILA bertujuan bisa menciptakan jaringan untuk mempromosikan bahasa Indonesia. “Tujuan NAILA bukan hanya untuk mendorong pembelajaran Bahasa Indonesia tapi juga menciptakan jaringan antar individu, institusi, dan organisasi yang memiliki gairah yang sama untuk mempromosikan bahasa Indonesia di berbagai kelompok usia dan tingkat pendidikan,” ucap Maighdlin Doyle, Director NAILA.

Apa itu NAILA?

The National Australia Indonesia Language Awards, yang diprakarsai oleh Australia-Indonesia Youth Association, adalah lomba pidato tahunan yang mengapresiasi dan mendorong perkembangan pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia.

Siswa sekolah dasar hingga peserta dari kalangan eksekutif diundang untuk ikut serta dalam lomba yang akan diakhiri dengan acara penghargaan nasional (awards ceremony) dan program jejaring ini. NAILA adalah kompetisi bahasa pertama yang menyatukan peserta dari beragam kelompok usia dan latar belakang agar mereka dapat berkenalan, saling belajar, dan membimbing satu sama lain.

NAILA bertujuan untuk menjalin komunikasi, mengapresiasi individu berkeahlian tinggi, dan menunjukkan keterampilan berbahasa Indonesia.

Misi NAILA adalah untuk mendorong pembelajaran bahasa dan mengapresiasi mereka yang memiliki kemahiran berbahasa tingkat tinggi demi menjalin komunikasi, rasa hormat, dan pemahaman antara kedua negara.

NAILA 2016

Tahun lalu ada lebih dari 85 video terkumpul untuk 9 kategori, termasuk kategori baru, Native Speaker Award yang terbuka untuk para pelajar Indonesia yang sedang menempuh kuliah S2 di universitas-universitas di Australia.

Para pemenang NAILA 2016 bersama Yang Mulia Bapak Nadjib Riphat Kesoema, mantan Duta Besar Indonesia untuk Australia beserta sang istri, Ibu Nino Nadjib Riphat, dan Konsulat Jenderal untuk KJRI Victoria, Ibu Dewi Savitri Wahab di Awards Ceremony NAILA 2016.

NAILA memutuskan untuk menambah kategori ini karena tim NAILA sendiri percaya sangat penting untuk mendengar tentang hubungan bilateral ini dari perspektif orang Indonesia. Selain itu, NAILA bertujuan untuk membangun komunitas mentoring dan jaringan penutur bahasa Indonesia.

Muhammad Arif Zamani dari Bandung yang sedang menempuh pendidikan di Research School of Accounting di the Australian National University, Canberra berhasil keluar sebagai pemenang kategori Native Speaker Award. Pidatonya yang bertema ‘Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh’ berhasil membuatnya memenangkan hadiah sebesar $2000.

“NAILA lebih dari sekadar kompetisi bahasa yang memberikan kesempatan untuk menampilkan kemampuan berbahasa Indonesia. Bagi saya, ini adalah terobosan usaha untuk memperkuat hubungan bilateral karena di sini kita diperbolehkan untuk mendiskusikan isu-isu bilateral dan berbagi kebudayaan kita.

“Kategori Native Speaker membuktikan bahwa NAILA punya komitmen yang kuat, bukan hanya dalam hal membantu perkembangan bahasa Indonesia di Australia tapi juga dalam melibatkan kaum muda Indonesia untuk berbagi pemikiran-pemikiran tentang isu-isu antara Indonesia dengan Australia.

“Pengalaman saya mengikuti kompetisi NAILA sangat menyenangkan. Saya sangat merekomendasikan untuk teman-teman Australia saya dan para pelajar Indonesia di Australia untuk mengambil kesempatan ini demi hubungan bilateral yang lebih baik,” ujar Muhammad Arif Zamani.

NAILA 2017

Tahun ini, NAILA membuka 11 kategori, termasuk dua kategori baru yaitu Junior Executive Award” dan “Teachers’ Award”. Junior Executive Award terbuka untuk warga negara Australia dan pemegang status penduduk tetap Australia berusia antara 18 hingga 30 tahun yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa keduanya. Sedangkan Teachers’ Award terbuka untuk para guru bahasa Indonesia sekolah dasar dan menengah di Australia yang telah mengirimkan beberapa entri di NAILA 2017 mewakili para siswanya.

Daftar lengkap kategori NAILA 2017:

KategoriSyaratHadiah
1.Primary School AwardKelas persiapan sekolah dasar – Kelas 6$300
2.Junior School AwardKelas 7-8$400
3.Middle School AwardKelas 9-10$600
4.Senior School AwardKelas 11-12$1000
5.Tertiary AwardPelajar yang sedang menempuh pendidikannya di Universitas Australia atau TAFE$2000
6.Junior Executive Award18-30 tahun$2500
7.Senior Executive Award31 tahun dan lebih$3000
8.Wild Card AwardPertunjukan Orisinil$3000
9.People’s Choice AwardGrup yang terdiri dari 2-4 orang.$2000
10.Native Speaker AwardPelajar Indonesia yang saat ini sedang menempuh kuliah S2 di Australia$2000
11.Teachers’ AwardGuru bahasa Indonesia sekolah dasar dan menengah di Australia yang telah mengirimkan beberapa entri di NAILA 2017 mewakili para siswanya$1000+

 

Pengalaman Jane Ahlstrand di NAILA (Pemenang kategori Wild Card NAILA 2015)

Jane tumbuh di sebuah kota kecil bernama Toogoawah di Queensland Tenggara. Kecintaannya pada Indonesia tumbuh ketika ia mengunjungi Bali untuk pertama kalinya pada tahun 1998. Sekembalinya ke Australia, ia terinspirasi untuk belajar bahasa Indonesia. Saat ini Jane sedang menyelesaikan studi S2-nya di University of Queensland.

Penelitiannya berfokus pada representasi tokoh-tokoh politik perempuan terkemuka di media online Indonesia sejak era kepresidenan SBY hingga Jokowi. Di luar kerasnya dunia politik dan isu gender, Jane memiliki ketertarikan terhadap seni tari Bali. Ia pernah menghabiskan waktu di Bali sebagai penerima Beasiswa Darmasiswa dan belajar tari Bali.

 

Jane Ahlstrand Pemenang kategori Wild Card NAILA 2015 saat tampil di Awards Ceremony NAILA 2015 di Melbourne, Australia.

“Dengan memilih topik yang sesuai dengan hati dan pikiran saya, saya menjadi lebih termotivasi untuk menghasilkan sesuatu yang mencerminkan hobi saya itu. Saya membuat pidato yang tidak hanya memperkenalkan dasar-dasar tari Bali, tetapi juga menceritakan sejarah, evolusi, dan relevansi kontemporernya.

 

“Selain itu, saya bercerita dari sudut pandang seseorang yang hidup di dua sisi, dimana satu sisi mengapresiasi makna tari Bali bagi masyarakat lokal, sementara di sisi lain mengapresiasi bagaimana tari tersebut dapat menarik dan memikat orang luar untuk melampaui batas wilayah dan bekerja sama mempelajari suatu bentuk seni yang baru,” cerita Jane tentang alasannya memilih tema tari bali untuk video yang dikumpulkannya untuk mengikuti NAILA 2015.

Selain itu, Jane punya pesan kepada mereka yang ingin mengikuti kompetisi NAILA 2017. Persiapkan diri sedini mungkin agar Anda dapat menyampaikan pidato dengan percaya diri dan penuh ekspresi. Selain itu, pilih topik yang menarik bagi Anda, karena selain lebih menguasai materi, Anda juga lebih termotivasi untuk membuat pidato yang berkualitas tinggi,” sarannya.

Info lebih lengkap tentang NAILA bisa dilihat di naila.org.au/ dan untuk video-video NAILA 2015 dan NAILA 2016 bisa ditonton di kanal Youtube NAILA.

 

###

 

For more information please contact:

Yani Lauwoie
Senior Communication and Media Officer NAILA 2017
Email  : yani.lauwoie@naila.org.au
Mobile : +628122443164
http://2017.naila.org.au/