Sebagai pemilik bisnis, ada begitu banyak momen pertama yang akan terus dikenang. Di antara banyak langkah pertama dalam perjalanan membangun bisnis, saya bisa bilang bahwa mempekerjakan karyawan tetap untuk pertama kalinya jadi salah satu “top 10 best moment”, setelah berhasil membukukan penjualan atau kontrak pertama.
Saya tidak sedang membicarakan tentang freelancer atau karyawan kontrak, tapi karyawan tetap baik penuh waktu atau paruh waktu dengan gaji, beberapa tunjangan termasuk pensiun yang Anda bayarkan.
Mempekerjakan karyawan pertama menjadi titik dimana Anda secara sah menjadi bos. Bisa jadi itu adalah impian seumur hidup Anda. Atau itu menjadi titik penting bahwa bisnis yang Anda rintis mulai berkembang. Apapun itu, momen tersebut merupakan pengalaman menakutkan sekaligus menyenangkan. Untuk beberapa orang, hal itu terjadi bahkan sebelum Anda membuka bisnis, untuk beberapa lainnya, butuh waktu bertahun-tahun hingga akhirnya Anda mampu melakukannya.
Kapan waktu yang tepat untuk mempekerjakan karyawan?
Pada edisi-edisi sebelumnya saya sudah membahas mengenai bagaimana membangun agensi Anda sendiri ketika Anda masih bekerja paruh waktu, membangun identitas bisnis dan membuat portofolio yang efektif, hingga bagaimana mendapatkan klien tetap.
Saat ini, Anda mungkin mulai merasa kelimpungan dengan beban kerja yang berlebih, terutama jika Anda telah berhasil memiliki klien tetap dan proyek yang lebih besar. Anda mungkin harus bekerja dari pagi-pagi buta setiap hari tanpa jeda. Situasi ini boleh jadi merupakan waktu yang tepat untuk mulai mencari seseorang untuk membantu, tapi tentu saja ini bukan satu-satunya alasan bagi Anda untuk mulai mempekerjakan karyawan.
Saya rasa jawaban dari pertanyaan “kapan waktu yang tepat untuk mempekerjakan karyawan?”, adalah Anda harus benar-benar mengenali diri Anda sendiri terlebih dulu. Coba tanyakan pada diri sendiri pertanyaan ini: “Apa saja kekuatan saya atau apa hal-hal yang memang saya kuasai? Dan apa kekurangan saya?”
Saya berharap Anda menyadari bahwa kita semua tidak bisa melakukan segala hal sendiri dan Anda tidak bisa jadi hebat dalam segala hal. Setiap orang punya keunggulan dan kelemahan.
Anda mungkin saja sangat piawai dalam memproduksi desain yang brilian, lihai menemukan kesempatan-kesempatan baru, mengatur klien dan karyawan, hingga menganalisis angka; tapi Anda tidak bisa hebat dalam segala hal sekaligus. Dengan mengidentifikasi kelemahan-kelamahan Anda di awal, maka Anda dapat mempekerjakan seseorang yang memiliki kekuatan-kekuatan yang akan melengkapi Anda.
Dalam kasus yang saya alami, seseorang yang saya pekerjakan pertama kali adalah seorang website developer karena saya membutuhkan kemampuan khusus yang mumpuni ini untuk bisa menghidupkan desain-desain saya.
Bagaimana menemukan dan mempekerjakan orang yang tepat?
Mengiklankan lowongan kerja ketika itu tidak dipilih karena saya tidak memiliki budget untuk itu. Di masa awal membangun agensi, saya benar-benar mengandalkan jaringan dengan mantan kolega, teman, dan keluarga untuk mencari kandidat. Kebanyakan dari mulut ke mulut dan media sosial.
Saya sempat mencoba Gumtree, sebuah marketplace di Australia, tapi saya tidak dapat menemukan kandidat yang tepat di sana. Saat ini, Anda juga bisa mencoba mencari lewat situs gratis, indeed.com, saya mendengar situs ini cukup dapat diandalkan.
Ada 3 faktor teratas yang jadi pertimbangan utama saat saya mempekerjakan karyawan:
- Perhatian khusus mereka terhadap apa yang dikerjakan Relab
- Kepribadian mereka cocok dengan tim
- Keterampilan (skill) dan kapabilitas mereka
Berhubung saat itu Relab masih merupakan agensi kecil, saya menghindari mempekerjakan orang-orang yang tampaknya bekerja hanya semata-mata demi uang. Saya akan menolak kandidat yang tidak tertarik dengan kultur dan nilai-nilai yang dianut agensi karena untuk jangka panjang, saya menyadari hal itu akan menyakiti perusahaan.
Selain itu, Anda mungkin saja akan kehilangan kandidat potensial yang memilih perusahaan yang lebih besar. Saya telah belajar bahwa karyawan yang hebat adalah mereka yang menghargai bekerja di agensi kecil dan percaya pada nilai dan kultur perusahaan. Cobalah untuk menjelaskan hal ini dalam sesi wawancara untuk mengelola ekspektasi.
Berlakukan masa percobaan untuk lebih mengenal cara kerja dan gaya komunikasi satu sama lain. Jika Anda ragu terhadap kandidat yang hendak dipilih dan mereka membuka opsi untuk bekerja paruh waktu, cobalah itu dulu sebelum Anda menawarkan pekerjaan penuh waktu.
Dari sisi anggaran, Anda harus sudah memikirkan proyeksi penghasilan selama 12 bulan ke depan. Karena tentu Anda mempekerjakan seseorang dengan harapan untuk mengembangkan bisnis dan bukan membuat bisnis Anda malah runtuh. Mempekerjakan karyawan tanpa mempedulikan sisi anggaran adalah cara cepat untuk bangkrut.
Nasihat terakhir…
Anda sudah mengeluarkan uang untuk mempekerjakan seseorang, maka pastikan Anda benar-benar menyerahkan pekerjaan dan tanggungjawab sepenuhnya.
Kedengarannya sederhana, tapi banyak pemilik usaha kecil yang berjuang untuk melepaskan kendali ketika mereka pertama kali menjadi bos.
Saat agensi saya makin bertumbuh, saya menemukan diri saya tenggelam dalam kesibukan yang kian bertambah. Awalnya, saya pikir ini semua terjadi karena kami kebanjiran proyek-proyek baru. Selanjutnya saya mulai menyadari bahwa saya begitu sibuk menyelesaikan banyak hal, sedangkan staf saya terbilang santai.
Saya mengaku bahwa saya ternyata penganut gaya kepemimpinan micromanaging. Artinya sangat minim dalam hal mendelegasikan pekerjaan dan cenderung mengontrol banyak hal. Tanpa disadari hal ini membatasi gerak para staf untuk berkembang dan memiliki inisiatif. Awalnya saya mempekerjakan karyawan untuk membantu saya menyelesaikan banyak tugas tapi saya juga tidak memberi ruang bagi mereka untuk bertanggungjawab pada tiap tugas yang diberikan, karena saya masih memegang kendali di nyaris semua keputusan final.
Sekarang, saya bisa berlibur, pulang kerja tepat waktu agar bisa menghabiskan waktu dengan keluarga dan lebih leluasa meninggalkan agensi untuk menghadiri pertemuan dan berbagai acara untuk meningkatkan jejaring, karena saya tahu saya punya tim yang dapat diandalkan. Ketika saya berhenti memberlakukan micromanaging, agensi mulai berkembang.
Tentu saja, perubahan positif ini tidak terjadi dalam sekejap. Dengan berjalannya waktu, Anda akan belajar bagaimana bekerja untuk bisnis Anda (working ON your business) ketimbang bekerja dalam bisnis Anda (working IN your business). Anda tidak perlu untuk mendesain artwork yang spektakuler atau mengemas tagline cerdas untuk klien Anda, itu merupakan tugas desainer dan copywriter.
Pekerjaan Anda adalah untuk mengembangkan agensi, memastikan klien Anda puas dan segalanya berjalan lancar.
Saya akan menunjukkan pada Anda bagaimana cara melakukannya pada tulisan berikutnya. Tapi untuk saat ini, semoga Anda berhasil membangun dream team yang Anda harapkan. Ingatlah, agensi desain merupakan bisnis yang didadasarkan pada servis, dan itu artinya staf atau tim Anda merupakan aset terbaik yang Anda miliki.