Jika Anda tinggal di Melbourne, Anda pasti mengetahui bahwa cuaca di Melbourne sulit diperkirakan. Sama seperti cuaca di Melbourne, banyak dinamika di industri properti pada tahun 2019 yang tidak diprediksikan di akhir tahun 2018. Dari hasil pemilihan umum federal, penurunan tingkat suku bunga dasar (cash rate) yang mencapai bunga terendah sepanjang sejarah Australia, harga properti yang mulai meningkat kembali, serta tingkat keberhasilan lelang yang sangat tinggi.
Pada akhir 2018 sampai awal 2019, kinerja industri properti tidak menunjukkan harapan positif, tetapi kenyataannya pembeli kini semakin aktif di pasar properti yang mengakibatkan peningkatan harga rata-rata $3,000 per minggu di Melbourne dan Sydney. Di penghujung 2019 yang akan segera berakhir, Anda pasti bertanya:
“Apakah 2020 Waktu Yang Tepat untuk Ikut Serta di Industri Properti?”
Di Mei 2019, ANZ telah mengeluarkan laporan terhadap industri properti yang memprediksikan harga properti yang akan terus menurun, 6.60% di tahun 2019 dan 0.9% di tahun 2020. Namun, di laporan Juni 2019, ANZ merevisi figur tersebut menjadi penurunan 2.10% di tahun 2019, dan akan meningkat sebanyak 4.30% di tahun 2020. Selain itu, ANZ juga menambahkan bahwa Melbourne akan mengalami peningkatan harga yang signifikan, diikuti Sydney dan Brisbane. Beberapa alasan mengapa ANZ merevisi prediksi tersebut yang dapat dikaitkan dengan perubahan kemudahan peraturan APRA (Australian Prudential Regulation Authority) terhadap peminjaman dana; peningkatan populasi yang pesat serta pemotongan tingkat suku bunga dasar.
Selain ANZ, laporan di bulan Oktober 2019 oleh The Urban Developer juga berkata bahwa pada tahun 2020, harga properti di Melbourne akan meningkat di seluruh daerah Melbourne, untuk rumah dan unit (apartemen). Setelah penurunan harga di awal tahun 2019, harga properti di Melbourne akan menjalani penyesuaian kembali di tahun 2020. Harga properti diprediksikan akan meningkat pesat terutama di daerah Inner East Melbourne seperti terlihat di tabel berikut ini.

Dengan semua faktor yang mendukung peningkatan pesat pada harga properti di Melbourne, Louis Christopher, direktur dari SQM Research berkata bahwa hal tersebut hanya dapat menguntungkan dan berkelanjutan jika diimbangi dengan pertumbuhan kredit yang kuat. Menurut estimasi Louis, harga properti di Melbourne ada kemungkinan dinilai lebih tinggi 27% dari yang seharusnya. Oleh karena itu, Melbourne lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga dasar dan peraturan APRA.
Menurut Shane Oliver dari AMP Capital, alasan mengapa housing boom di tahun 2012 bertahan cukup lama merupakan akibat harga properti berada di titik harga yang wajar dengan oportunitas peminjaman yang lebih layak. Oleh karena itu, ada potensi peningkatan harga pesat seperti ini tidak bertahan selama itu, jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan kredit yang kuat dan peraturan APRA yang stabil serta suku bunga yang tidak meningkat kembali.
Secara keseluruhan, di industri mana pun, akan sering terjadi perubahan yang tidak sesuai prediksi yang membuat industri tersebut akan mengalami proses penyesuaian. Menjelang tahun baru 2020, Xynergy Realty memperkirakan tidak akan ada perubahan yang cukup drastis pada industri properti tetapi perubahan positif yang berkesinambungan. Pastikan Anda membaca laporan kami di awal tahun baru untuk mengetahui berita terbaru di industri properti Australia. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai industri properti, silahkan menghubungi salah satu konsultan properti kami yang selalu siap melayani seluruh kebutuhan Anda.
Alain Warisadi
CEA (REIV), CA (MFAA), TAA, CIT (M), CPS (RE), Dipl FMBM, B.Ec (Fin), FIML
Property Writer/ Property Consultant
Finance Consultant (Mortgage Broker)
Licensed Estate Agent
Harvard University Scholar
LinkedIn: www.linkedin.com/in/awarisadi/
Jeffrey Koby, B.BUS (MKT), M.MKT, CAR
Co-property Writer
Marketing Communications Manager
(e.) jeffrey.koby@xynergy.com.au