Benar, Anda tidak salah membaca. Laporan terbaru dari Deloitte Access Economics menyatakan bahwa di bulan September, harga properti di Melbourne dan Sydney mengalami peningkatan yang signifikan dan konsisten. Median kenaikan harga properti di Melbourne dan Sydney mencapai $3,000 setiap minggu. Bagi penduduk Australia, berita ini sungguh mengejutkan karena baru saja di akhir 2018 sampai awal 2019, harga properti di kedua kota terbesar di Australia menurun $2,000 setiap minggu. Ada beberapa faktor lain yang mendorong peningkatan harga. Tingkat keberhasilan aplikasi hipotek untuk membeli rumah semakin tinggi. Selain itu, tingkat keberhasilan lelang yang memiliki rata-rata hingga 78% pada bulan September sampai Oktober yang mendekati rekor tertinggi pada saat puncak pasar properti di Australia. Oleh karena itu, Deloitte memprediksikan bahwa peningkatan harga properti akan berlanjut. Jika ada peningkatan harga seperti ini, Anda pasti bertanya:
“Jika harga properti terus meningkat,
apa dampaknya terhadap ekonomi Australia?”
Housing boom terakhir kali berlangsung selama enam tahun, dimana Sydney mengalami peningkatan harga sebanyak 70% dari November 2011-2017 berdasarkan data dari realestate.com.au. Sampai saat ini, harga properti telah menurun sebanyak 12% dari nilai tertinggi. Tetapi, pasar properti telah melewati momentum terendah seperti diberitakan pada akhir-akhir ini yang menunjukkan pemulihan kondisi pasar properti. Kembali kepada pertanyaan di atas, ada dua dampak yang menonjol jika harga properti terus meningkat.
Penghasilan di industri eceran (retail) dan pembangunan rumah akan meningkat
Dengan harga rumah yang meningkat, para pemilik rumah akan merasa lebih nyaman karena nilai rumah mereka lebih berharga. Akibatnya, mereka akan lebih berani untuk mengeluarkan dana di bidang eceran. Jika para pemilik rumah lebih aktif di bidang eceran, maka penghasilan di industri tersebut akan meningkat secara bersamaan. Menurut Deloitte, faktor signifikan yang mengakibatkan ekonomi Australia melemah adalah penduduk Australia yang mengurangi tingkat perbelanjaan, yang disebabkan oleh penurunan harga properti di akhir 2018 sampai awal 2019.
Dengan peningkatan harga properti, Deloitte memprediksikan consumer confidence akan meningkat dan mendorong penghasilan di bidang eceran. Selain daripada itu, salah satu faktor harga meningkat dengan pesat akhir-akhir ini, adalah para pembeli rumah semakin aktif di pasar properti. Tingkat keberhasilan lelang yang sangat tinggi juga telah membuktikan hal tersebut. Oleh karena itu, pembangunan rumah akan semakin banyak dibutuhkan untuk menyeimbangkan persediaan perumahan (supply) atas permintaan (demand) di pasar properti.
Harga rumah akan kembali tak terjangkau
Meskipun industri eceran dan pembangunan rumah akan menerima dampak positif dari kenaikan harga, akan tetapi hal ini akan berdampak pada peminat pembeli rumah pertama yang akan sulit mendapatkan rumah impian mereka. Dalam jangka panjang, perkembangan ekonomi serta populasi Australia akan menurun jika ini terus terjadi. Chris Richardson, mitra dari Deloitte Access Economics juga berkata bahwa housing boom bukan yang dibutuhkan Australia saat ini. Menurut Chris, Australia harus memprioritaskan menurunkan unemployment rate. Pemotongan tingkat suku bunga dasar (cash rate) dari Reserve Bank of Australia telah berkontribusi banyak untuk menurunkan unemployment rate. Pada saat ini, jumlah pekerja di Australia lebih tinggi dari saat ekonomi Australia mencapai puncaknya setelah Global Financial Crisis. Jika tingkat unemployment rate semakin membaik, maka ekonomi Australia secara keseluruhan akan membaik dan dapat mengimbangi peningkatan harga yang signifikan karena gaji pekerja juga akan meningkat.
Sebagai calon pembeli rumah, peningkatan harga dapat menjadi peluang untuk Anda karena potensi pendapatan Anda dari membeli properti juga akan membesar, meskipun pembayaran di awal yang mungkin terasa berat. Namun hal yang terpenting adalah untuk memastikan bahwa Anda sudah benar-benar siap untuk membeli rumah atau tidak.
***
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai properti, silahkan kontak konsultan kami. Para konsultan kami di Xynergy Realty selalu siap membantu seluruh kebutuhan properti Anda.
Alain Warisadi,
CEA (REIV), CA (MFAA), TAA, CIT (M), CPS (RE), Dipl FMBM, B.Ec (Fin), FIML
Property Writer/ Property Consultant
Finance Consultant (Mortgage Broker)
Licensed Estate Agent
Harvard University Scholar
LinkedIn: www.linkedin.com/in/awarisadi/
Jeffrey Koby, B.BUS (MKT), M.MKT, CAR
Co-property Writer
Marketing Communications Manager
(e.) jeffrey.koby@xynergy.com.au