Virus COVID-19, menular melalui pernapasan seseorang yang sudah terjangkit, lebih tepatnya adalah karbon dioksida (CO2) yang dihembuskan oleh pengidapnya. Saat bernapas, seseorang yang terjangkit virus akan menghembuskan karbon dioksida bersama dengan aerosol dan partikel virus tersebut.

Maka dari itu, kadar karbon dioksida dalam ruangan dapat menjadi perkiraan konsentrasi virus di dalamnya.
Pembersih udara atau air purifiers dapat membantu membersihkan udara dalam ruangan jika dipadukan bersama dengan ventilasi yang cukup.
Air purifier dapat menyaring asap, serbuk sari ataupun aerosol pernapasan yang ada di udara. Dengan komponen utama berupa kipas dan filter berlapis, air purifiers menyedot udara dalam ruangan, menyaringnya kemudian mengembalikan udara yang sudah tersaring kembali ke ruangan.
Alat tersebut harus dipadukan dengan ventilasi karena tidak dapat menghasilkan udara segar sendiri, hanya berfungsi memutar dan memfilter udara dalam ruangan saja. Jika penggunaan alat pembersih udara bersamaan dengan ventilasi, maka konsentrasi karbon dioksida ataupun virus dalam ruangan akan semakin rendah dan berkurang, tentunya dapat membantu kinerja dari alat tersebut.
Filter High-Efficiency Particulate Air (HEPA) dapat menyaring 99,9% aerosol partikel virus di udara. Partikel yang memiliki ukuran sangat kecil yaitu 300 nanometer (nanometer adalah sepersejuta milimeter) hingga lebih dari 100 mikrometer (juga disebut mikron; seperseribu milimeter).
Partikel yang memiliki ukuran kurang dari 5 mikron, dapat tersuspensi ke udara selama beberapa jam.
Disarankan oleh The Cleaner Air research team dari University of Melbourne juga termasuk Profesor Jason Monty, Dr Grant Skidmore dan Imogen Wadlow, ditargetkan bahwa 4 – 6 (atau bahkan lebih dari 6) Air Changes per Hour (ACH) – ini adalah ukuran volume udara yang ditambahkan atau dikeluarkan dari ruangan dalam satu jam dibandingkan dengan volume ruang.

Dalam membeli air purifiers, beberapa hal harus dipertimbangkan diantaranya yaitu: alat tersebut adalah HEPA, laju masuknya udara bersih cukup untuk volume ruangan, tingkat maksimum kebisingan (kebisingan walaupun dengan tingkat rendah akan berpengaruh pada pendengaran jika terjadi secara terus menerus), biaya dan alat tersebut sudah tersedia di lokasi terdekat atau memerlukan pengiriman yang memakan waktu dari luar negeri.
Beberapa hal yang harus dihindari dalam memilih air purifiers yaitu:
- Hindari memilih air purifiers yang menggunakan zat-zat yang belum diteliti keefektifannya, misalkan desinfektan, ozon dan zat lain. Karena kemungkinan menimbulkan dampak seperti penurunan kualitas udara atau gangguan kesehatan.
- Hindari memilih air purifiers yang tidak menggunakan filter, karena dapat menimbulkan resiko lain berupa transmisi virus yang tidak diinginkan.
Walaupun sudah menggunakan air purifiers untuk membersihkan udara dari virus, tentu perlindungan lain tetap dibutuhkan yaitu seperti penggunaan masker, menjaga jarak, ventilasi dan vaksinasi.
Sumber:
pursuit.unimelb.edu.au
By Associate Professor Robyn Schofield, University of Melbourne