Meski jarang terlibat dalam organisasi semasa duduk di bangku SMA, Ahmad Naufal Alfath tidak mengira keaktifan berorganisasi yang baru ia bina saat kuliah akan mendaratkannya pada sebuah posisi kepemimpinan. “Sempat terbesit ada keinginan jadi ketua di PPIA Swinburne, namun enggak nyangka bakal jadi kenyataan,” ujarnya polos.

Dukungan dari sang bunda menjadi pendorong langkah pria kelahiran Bandung, 11 April 1997 ini, untuk maju sebagai kandidat Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) ranting Swinburne University sejak hampir dua bulan yang lalu. “Sebenarnya di awal tidak begitu berkeinginan untuk jadi ketua. Cuma, Ibu saya bilang, ‘coba saja, jangan takut untuk mencoba’,” kenangnya.

Motivasi dari sang Ibu tidaklah menjadi kata-kata semata. Pada hari Kamis, 19 Oktober 2017, Alfath dinobatkan menjadi Ketua PPIA Swinburne University periode 2017/2018 menggantikan Gabriel Andreas.

Kini menempati posisi teratas organisasi kesiswaan Indonesia di Swinburne University, Alfath mengaku memiliki perasaan “campur aduk”. “Antara senang, excited, dan juga ada ragu. Sering muncul pertanyaan, ‘apakah saya bisa memberikan yang terbaik untuk PPIA Swinburne?’ Tapi perasaan semangatnya lebih besar, karena saya merasa tertantang untuk mengambil langkah besar juga,” katanya mantap.

Mahasiswa yang sempat kuliah satu semester jurusan Teknologi Industri Pertanian di Universitas Padjajaran (UNPAD) ini memiliki kerinduan untuk mempererat rasa kekeluargaan komunitas pelajar di Swinburne University. “Harapannya saya ingin PPIA Swinburne bisa merangkul segala tingkatan studi diploma, S1, S2, S3, bahkan ELICOS sekalipun. Saya ingin kita bisa merasakan PPIA Swinburne ini milik bersama, agar bisa merasa menjadi satu keluarga.”

Selain untuk memperkuat hubungan di kalangan internal kampus, Alfath juga ingin memelihara komunikasi yang baik secara eksternal dengan PPIA di universitas-universitas lainnya. “Saya juga berkeinginan meningkatkan kolaborasi dengan PPIA lainnya dan komunitas lainnya. Mungkin bisa melalui sharing, mengadakan kegiatan bareng, ataupun hanya sekedar saling bertukar ide.”

Pada akhirnya, Alfath mengharapkan hal-hal positif, terutama bagi para pelajar, untuk menjadi buah dari kepemimpinannya hingga setahun ke depan.

 

***

VISI

Internal

Menjadikan PPIA Swinburne sebagai rumah dan keluarga kedua yang dapat mendukung kegiatan perkuliahan, pengembangan diri, dan sosial bagi seluruh anggotanya.

Eksternal

Berkolaborasi dengan PPIA di Victoria untuk mendukung pendidikan atau pengembangan, serta memperkenalkan dan menyebarluaskan kebudayaan dan kearifan bangsa Indonesia di Australia.

 

MISI

  1. Mempererat persaudaraan di lingkungan Swinburne untuk student S1, S2, S3, dan course
  2. Meningkatkan kreativitas dan aktivitas positif dalam lingkungan akademik dan non-akademik.
  3. Meningkatkan jalinan kolaborasi dengan PPIA lainnya.
  4. Mengaktifkan kegiatan-kegiatan charity.

 

 

 

 

Nasa