Jika ada satu jaminan dalam menjalankan bisnis, jaminan itu adalah Anda akan diuji berkali-kali tiap saat. Meskipun para pendiri startup cenderung mengagung-agungkan perjuangan awal mereka, tapi saya yakin, semuanya tidak selalu indah dan mudah.
Hambatan dan ujian ini akan dihadapi semua orang, terutama bagi Anda yang mencoba membangun sesuatu dari nol. Ada hal-hal yang tak terlihat yang jarang dibicarakan orang secara blak-blakan atau terbuka—resep sukses yang seringkali hilang dan diabaikan dalam membangun bisnis.
Ujian perlu Anda lewati. Tapi jangan khawatir, setelah mengalami kesulitan untuk sementara waktu, Anda akan mulai melihat rintangan sebagaimana adanya. Artinya, ketika Anda melihat rintangan tersebut hanyalah salah satu dari tes yang harus dilewati, Anda bisa melihat ke arah badai dan berjalan dengan tenang.
Rintangan 1: Menghadapi kegagalan dan penolakan
Hal ini akan terjadi saat Anda memulai sesuatu dari nol tanpa ada reputasi atau pengalaman sebelumnya. Anda akan dipandang sebelah mata dan tidak diperhitungkan.
Anda harus bergegas, tapi tetap tenang dan ambil kesempatan selagi ada. Bahkan ketika Anda berhasil menaklukkannya, Anda akan tetap akan berhadapan dengan “teman lama” bernama kegagalan dan penolakan. Saya menyebut dua hal ini sebagai teman karena mereka lah yang membuat Anda dan bisnis Anda menjadi lebih baik. Tanpa mereka, Anda akan berada di tempat yang sama, tidak belajar sesuatu yang baru dan sangat sedikit melakukan perubahan.
Di masa-masa awal, Anda mungkin disergap rasa khawatir: “Apa yang sebenarnya aku lakukan? Aku tidak melakukan perubahan apapun dan tidak bisa melihat ke mana bisnis ini akan berjalan. Mungkin ini tidak cocok untuk saya.”
Menurut saya, ada dua ketrampilan paling penting yang harus Anda miliki sebagai pemilik bisnis, yakni kesadaran diri (self-awareness) dan kerendahan hati. Anda harus mengetahui tujuan Anda, apa yang realistis, di mana titik kekuatan Anda dan di mana kekurangan Anda agar mampu berkembang. Agar Anda tetap memiliki kesadaran diri, Anda harus rendah hati.
Kesadaran diri dan kerendahan hati berjalan bersama-sama dan keduanya merupakan ketrampilan utama yang dapat membantu Anda mengatasi kegagalan dan penolakan apapun. Setiap Anda melakukan kesalahan dan menghadapi penolakan, kesadaran diri dan kerendahan hati Anda memungkinkan Anda untuk mengakuinya, belajar darinya, dan mencegah Anda melakukan kesalahan yang sama.
Rintangan 2: Terombang-ambing oleh uang
Menarik jika bicara soal uang. Punya sedikit uang, bisa bikin menderita. Punya banyak uang, bisa membuat Anda gila. Saya pernah berada pada dua kondisi tersebut saat membangun bisnis dan saya bisa memetik pelajaran: ini tidak selalu tentang uang.
Stres memikirkan uang tidak akan menyelesaikan masalah. Tapi ketika saya fokus pada perjalanan saya, apa yang saya pelajari dan nilai apa yang bisa saya bawa kepada klien, staf saya, dan industri yang saya geluti, uang selalu muncul entah dari mana—pada waktu yang tepat.
Jika Anda mengejar sesuatu, Anda mungkin tidak memiliki stamina atau kekuatan untuk menangkapnya. Tetapi jika Anda menariknya, pada akhirnya hal itu akan menemukan jalannya menuju Anda.
Rintangan 3: Berhadapan dengan relasi yang baik dan yang buruk
Menjalankan bisnis selalu tentang relasi dengan orang lain. Anda harus menghadapi staf, suppliers, kontraktor, pelanggan, klien, dan bahkan termasuk barista yang membuatkanmu kopi tiap hari.
Akan selalu ada orang yang baik dan orang yang jahat. Itulah hidup. Tapi Anda, seorang pemilik bisnis, perlu belajar bagaimana menanganinya—membangun relasi yang baik dan membuang hubungan yang “beracun”. Karena sukses dalam bisnis bergantung pada seberapa baik Anda memperlakukan orang lain dan seberapa baik reputasi Anda.
Jadi, apa kunci terpenting untuk membangun hubungan yang baik dan bagaimana Anda mengelilingi diri Anda dengan orang-orang baik? Buat saya cukup sederhana. Mantra saya adalah, “Bersikap baik lah kepada orang lain dan orang lain akan baik padamu.”
Semakin banyak Anda berinteraksi dengan individu-individu dan mengambil tantangan untuk kerja kolaboratif, Anda akan semakin memahami makna empati.
Dengan empati, Anda bisa lebih memahami perasaan orang lain. Anda bisa menempatkan diri di posisi orang tersebut, mengerti apa yang mereka rasakan dan pikirkan untuk kemudian memberi masukan untuk proses pengambilan keputusan.
Salah satu feedback positif yang banyak didapatkan Relab adalah kami sangat tahu apa yang diinginkan pelanggan. Saya rasa, itu semua berkat mengasah empati.
Rintangan 4: Berbagi waktu dan perhatian antara pekerjaan dan hidup
Saat saya menulis artikel ini, saya memiliki anak umur 2.5 tahun. Ia adalah hal terbaik yang saya dan istri dapatkan. Bagaimanapun, tahun pertama merupakan periode paling semrawut dalam hidup kami—sejauh ini.
Saya pun sempat kelimpungan bagaimana membagi dua prioritas. Secara pribadi, saya jadi belajar banyak tentang diri saya selama periode semrawut ini. Saya jadi banyak berefleksi soal makna passion yang sebenarnya. Buat saya, artinya memiliki hasrat yang membara dan mendorong untuk berkomitmen tanpa syarat kepada seseorang atau sesuatu.
CEO Amazon, Jeff Bezos, pernah berkata soal fokus lah pada konsep “work-life harmony” ketimbang “work-life balance”. Keseimbangan berarti Anda harus mendistribusikan jumlah yang sama ke semua area dalam hidup Anda, yang sebenarnya tidak mungkin Anda lakukan. Sedangkan harmoni adalah ketika kerja dan kehidupan pribadi berada pada tempatnya dan terpadu dengan baik, memberi energi Anda tiap hari.
Untuk bisa melakukannya, Anda butuh disiplin diri. Gunakan waktu Anda dengan bijak. Jika Anda bisa menguasai ilmu prioritas dalam keseharian dengan disiplin, mengaplikasikan passion, dan fokus pada gol jangka panjang, Anda akan mampu menjalankan pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan baik. Saya sendiri masih terus belajar, tapi kini saya punya kontrol lebih baik dalam menjalankan hidup.
Akhirnya, apa pelajaran terbesar yang saya dapatkan saat menjalankan agensi desain milik sendiri?
Bahwa nilai-nilai kebenaran akan menang pada akhirnya.
Jika Anda menipu dan mencoba untuk meretas sistem demi keuntungan jangka pendek, pasti akan ketahuan di kemudian hari. Jika Anda selalu berpikir Anda adalah yang terbaik, klien dan pasar bisa menggagalkanmu. Jika Anda tidak lincah dan gagal beradaptasi dengan perubahan, Anda akan jadi usang.
Kebenaran-kebenaran itu brutal, tapi selalu benar.
Maka cobalah belajar untuk fokus pada kebenaran dan passion—alasan mengapa Anda dan bisnis ini ada. Latih kerendahan hati dan pelihara kesadaran diri. Jaga dengan disiplin diri, dan jangan lupakan kebaikan dan empati dalam hidup. Rengkuh perjalanan dengan penuh kesabaran, rayakan setiap langkah dengan selalu bersyukur.
Dengan semua ini, Anda tidak hanya akan menuai hasilnya, tapi saya berjanji Anda juga akan senang melihat perubahan dalam diri Anda.